- REUTERS/Woohae Cho
VIVAnews – Tim Prinsipal Ferrari, Stefano Domenicali menyatakan Ferrari berada di jalur juara F1 musim ini. Optimisme Domenicali bukan tanpa sebab, melihat sukses Fernando Alonso merebut dua gelar juara di GP Malaysia dan Spanyol.
Melihat klasemen pembalap, driver asal Spanyol itu menempati peringkat 2. Juara dunia 2005 dan 2006 itu menempel sang juara dunia bertahan, Sebastian Vettel (157 poin) di peringkat pertama. Alonso kini terpaut 34 poin mengemas 123 poin.
Selain hitungan klasemen, Domenicali merasa, Ferrari mampu menunjukkan kecepatan ideal untuk bersaing dengan Vettel. “Ini pasti bisa dilakukan, menjadi juara dunia. 100 persen,” kata Domenicali dikutip dari Autosport.
Sayang, pada balapan di GP Jerman pada akhir pekan lalu, Alonso harus puas di posisi 4. Padahal, dalam dua balapan terakhir di GP Inggris dan Kanada, Alonso selalu naik podium.
“Bila Anda yakin tim seperti kami bisa meraih juara setelah paruh musim dan kemudian tidak terjadi, yang perlu kami lakukan adalah terus memperbaiki mobil,” papar Domenicali.
Menurut Domenicali, kesempatan Ferrari keluar sebagai juara dunia masih cukup panjang. “Hal berubah begitu cepat sehingga kami akan lihat dalam beberapa balapan terakhir. Masih ada sembilan balapan sisa, semuanya masih mungkin,” ujar Domenicali.
Meskipun mengakui, Ferrari harus mengambil langkah maju, Domenicali mengatakan terpenting mampu untuk memahami kinerja ban Pirelli untuk mencapai hasil terbaik. Menurut pria asal Italia itu, ban komponen terpenting untuk meraih gelar juara dunia
“Saya percaya, sekarang terdapat elemen penting dan harus dipertimbangkan. Terlepas dari perkembangan itu, kami harus memahami bagaimana ban bekerja karena sangat mempengaruhi performa mobil,” papar Domenicali menambahkan. (sj)
Nikmati Weekend Dengan Keluarga di Tempat Ekslusif. Cari Info Hotel Berbintang dan Tiket Pesawat Harga Terjangkau http://viva.co.id/travel
Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI
Samson Same menyatakan siap kembali ke pangkuan NKRI
