Sean Gelael Cs Rebut Posisi 2 di Shanghai

Pembalap Pertamina Campos Racing Jagonya Ayam KFC Indonesia, Sean Gelael.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Trio pembalap Jagonya Ayam KFC Indonesia, Muhammad Sean Gelael, Antonio Giovinazzi dan Tom Blomqvist akhirnya mewujudkan target podium pada balapan ketahanan enam jam kategori LMP2 FIA World Endurance Championship di sirkuit Shanghai, China, Minggu 6 November 2016. Tampil dengan bendera tim Extreme Speed Motosport, ketiganya membalap dengan gemilang untuk finis di tempat kedua. Sean pun mengibarkan bendera merah putih di podium.

Harga NFT Video Kecelakaan Bamsoet Benar-benar Bikin Terkejut

Hasil ini jauh lebih bagus dibandingkan pencapaian pada balapan sebelumnya di sirkuit Fuji Speedway, Jepang dua pekan lalu yang mana para pembalap Jagonya Ayam KFC Indonesia hanya finis di posisi keempat.

“Mereka menjalani balapan hampir sempurna. Tak banyak kesalahan yang mereka buat, sehingga mereka tidak kehilangan waktu dan bisa finis kedua. Tentu ini hasil yang bagus dari kerja keras tim,” kata pemilik tim Jagonya Ayam KFC Indonesia, Ricardo Gelael dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.

Intip Bisnis Jerome Polin, YouTuber yang Ditegur Sean Gelael

Strategi balapan berlangsung sangat mulus. Tom menjadi pebalap pertama yang mengemudikan mobil Ligier JS P2 Nissan. Start dari posisi ketiga, Tom bisa tampil cukup konsisten menjaga kecepatan mobil dan tingkat keausan ban. Setelah 45 menit membalap, Tom masuk pit stop bergantian dengan Antonio sebagai pembalap kedua.

Antonio sejak awal diproyeksikan untuk membalap selama 90 menit dengan jeda sekali pit stop. Pembalap asal Italia ini tampil cukup impresif dan bahkan mampu membawa tim ke posisi terdepan. Namun, setelah jeda pit stop posisi tim kembali mundur ke urutan ketiga di belakang tim G-Drive Racing dan RGR Sport by Morand.

Fakta Cuitan Jerome Polin di Twitter yang Membuat Sean Gelael Bereaksi

Setelah 90 menit melahap lintasan, Antonio pun harus melakukan pit stop kedua sekaligus memberikan tempatnya untuk Sean Gelael yang menjadi pembalap ketiga. Pergantian pembalap berjalan dengan mulus, Sean pun juga bisa tampil konsisten untuk mempertahankan posisi tim di peringkat tiga. Trio pembalap Jagonya Ayam mencetak rata-rata kecepatan 168,7 kilometer per jam setiap putarannya. Sementara waktu tercepat tim, yakni satu menit 56,324 detik yang dicetak Antonio Giovinazzi.

Setelah menyelesaikan tugasnya selama 90 menit, Sean kembali menyerahkan giliran kepada Tom. Meski ini merupakan debut Tom pada ajang balap FIA WEC, penampilan pembalap asal Inggris ini cukup impresif. Tom bahkan bisa membawa tim naik ke posisi kedua sampai menyelesaikan putaran yang ke-179. Selain penampilan pebalap yang konsisten, keberhasilan tim meraih posisi kedua juga tak lepas strategi pit stop yang hanya enam kali pemberhentian.

“Ya tim bekerja sangat baik. Kami juga membalap nyaris tanpa kesalahan. Semua strategi berjalan bagus. Tentu ini hasil yang sangat bagus. Sejak datang ke Shanghai, kami sudah yakin kalau posisi podium dalam jangkauan kami. Tom dan Anto tampil luar biasa sehingga kami bisa mendapatkan podium kedua,” kata Sean.

Pembalap berusia 20 tahun ini menambahkan, karakter sirkuit Shanghai yang menantang juga sangat cocok dengan gaya balapnya. Sean juga mengaku lebih mengenal sirkuit ini karena sebelumnya dia sudah pernah menjajal saat tampil di ajang balap Formula Pilota tahun 2012 silam bersama Antonio dan Tom.

Setelah balapan ini, Sean dan Antonio kembali akan mengikuti seri kesembilan di Bahrain. Namun, Tom tidak bisa tampil bersama mereka dan posisinya kembali akan dipercayakan kepada pembalap asal Belanda Giedo Van der Garde. Formasi tiga pembalap ini sama dengan balapan di Fuji Speedway, Jepang, dua pekan lalu.

Untuk kategori LMP1, podium utama ditempati tim Porsche dengan trio pembalap Mark Webber, Timo Bernhard dan Brendon Hartley. Sementara untuk kategori GT Pro dikuasai tim Ford Chip Ganassi dengan duo pebalap Olivier Pla dan Stefan Mucke. Adapun untuk kategori GT Amatir pemenangnya adalah tim Aston Martin Racing dengan pembalap Mathias Lauda, Pedro Lamy, Paul Dalla Lana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya