Siliwangi Angkat Bicara soal Skandal Pengaturan Skor di IBL

Laga basket IBL musim 2016.
Sumber :
  • viva.co.id / Muhammad Nurhendra Saputra

VIVA – Klub basket Siliwangi Bandung diterpa isu tak sedap. Mereka dikabarkan terlibat dalam pengaturan skor di kompetisi Indonesian Basketball League alias IBL musim 2017 lalu.

2 Pemain Positif COVID-19, Laga Pelita Jaya Vs Satya Wacana Ditunda

Ada delapan pemain Siliwangi yang diduga terlibat dalam praktik kotor ini. Mereka adalah Ferdinand Damanik, Tei Wilopo, Gian Gumilar, Untung Gendro Maryono, Harista Herlusdityo, Fredy, Vinton Nolan, Robertus Riza, dan Zulhilmi Faturrohman. Selain itu, ada satu ofisial yang diduga terlibat di dalam pengaturan skor ini.

Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) menjatuhkan hukuman berat kepada mereka. Merujuk pada Surat Keputusan Perbasi bernomor 508/CI/PP/2017, 21 November 2017, Ferdinand mendapat hukuman larangan aktif di kegiatan basket selama lima tahun. Sisanya, mendapat hukuman yang lebih ringan.

Senjata Baru Amartha Hangtuah Arungi IBL 2022

"Kasus ini bermula dalam Seri II IBL tahun lalu di Jakarta, tahu dari pemain. Namun, Perbasi tak bisa bongkar karena masih ada penyelidikan lebih lanjut," kata Ketua Bidang Hukum Perbasi, George Fernando Dendeng kepada wartawan. 

"Ada yang membukakan jalan dan ada yang ikut-ikut ke sana. Ini ada hukumannya. Demi mencegah terulangnya kembali tindakan yang sama, Perbasi akan berkoordinasi dengan pemerintah, termasuk kepolisian. Terkait teknis kami akan diskusikan lagi," lanjut dia.

Sejarah Baru Tercipta di IBL 2022

Terjadinya pengaturan skor diduga karena gaji para pemain Siliwangi telat. Namun, hal ini dibantah tegas oleh pihak Siliwangi.

Melalui surat yang dikirimkan tim kuasa hukum mereka, Siliwangi menepis kabar penunggakan gaji yang dilakukan manajemen. Mereka menegaskan manajemen sudah membayar gaji pemain tepat waktu.

"Sehingga tak benar jika isu tersebut dan lainnya dijadikan alasan untuk melakukan tindakan pengaturan skor," begitu pernyataan pihak Siliwangi.

"Kami memastikan, manajemen Siliwangi 2016/17 tak ada yang terlibat dalam tindakan tersebut. Secara hukum pun, tak dibenarkan dengan alasan apa pun. Kami juga dengan tegas akan menindaklanjuti secara hukum dengan melihat perkembangan kasus ini," lanjut mereka. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya