4 Tahun Konflik Bikin Prestasi Equestrian Jalan di Tempat

Atlet berkuda, Larasati Gading, memeluk kudanya di SEA Games
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menerima sejumlah komunitas olahraga berkuda equestrian yang dipimpin Triwatty Marciano di Kantor Kemenpora Jakarta, Kamis 2 Juli 2015. Menpora meminta cabor berkuda segera bersatu dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah alami dualisme kepengurusan.

Sebelumnya, olahraga berkuda mengalami konflik kepengurusan ketika ada dua organisasi muncul yaitu Equestrian Federation of Indonesia (EFI) dan Indonesia Equestrian (Eqina). Dualisme ini sudah terjadi selama empat tahun ke belakang.

Pada Kamis ini, sejumlah komunitas berkuda melaporkan ke Menpora akan membentuk komunitas di bawah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi). Sejumlah dari mereka sempat bergabung dengan Pordasi sebelum keluar membentuk EFI.

"Tolong segera diselesaikan secara cepat ya, biar segera clear urusannya. Saya minta Pak Bosar untuk merencanakan rapat bersama dengan Kementerian Pertanian untuk urusan karantina," kata Menpora usai menerima laporan sejumlah komunitas berkuda equestrian tersebut.

Keinginan untuk membentuk komunitas di bawah Pordasi, dinilai Menpora, merupakan sinyal positif persatuan organisasi berkuda yang selama ini berkonflik. "Kita sedang merumuskan bentuk komunitas, sebab sebelum Oktober akan digelar Munas Pordasi," papar Triwatty Marciano, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.

"Selain membentuk komunitas, Equestrian juga akan menunggu hasil dari pengadilan Arbitrase Olahraga Court of Arbitration for Sport (CAS)," tambah Rafiq Radinal yang merupakan anggota komunitas Equestrian.

Situasi saat ini, jelas Triwatty, jaringan equestrian lebih banyak ada Pengprov di Pordasi, tapi keanggotaan internasionalnya ada di EFI. Dualisme ini perlu diakhiri demi pembinaan dan karena ada agenda nasional yang mendesak.

"Ke depan ada PON Jabar dan event lainnya. Mudah-mudahan ke depan organisasi cabor berkuda ini menjadi satu," harap putri dari mantan kepala BIN, Marciano Norman, tersebut.

Dicela Bangsa Sendiri, Kostum Indonesia Dipuji Dunia

Pada SEA Games 2015, equestrian punya peluang mendapatkan medali cukup banyak. Sayangnya, hanya satu medali emas dan satu perak yang berhasil direbut di Singapura. (one)

Seorang pewarta tengah merekam dua lubang di media centre venue berkuda.

Olimpiade 2016 Mulai Diusik Gangster?

Insiden peluru nyasar membuat heboh ajang balap kuda Olimpiade 2016.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016