Tiga Atlet Angkat Besi Indonesia Jalani Tes Doping

Atlet angkat besi Indonesia di Olimpiade 2016, Deni
Sumber :
  • CdM Olimpiade 2016
VIVA.co.id
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
- Inspeksi mendadak dilakukan oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA) ke kamar tim angkat besi Indonesia di Rio de Janeiro, Selasa, 2 Agustus 2016 waktu setempat. Dua petugas WADA kemudian melakukan tes doping secara acak kepada tiga lifter Indonesia, I Ketut Ariana, Deni, dan Muhamad Hasbi.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya
Secara mengejutkan, petugas WADA menyatroni kamar tim angkat besi Indonesia. Hal ini dilakukan WADA sebagai bentuk tanggung jawab untuk menggelar Olimpiade 2016 yang bebas dari penggunaan doping.

Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya
Meski terkesan mendadak, namun tim angkat besi Indonesia tak terlalu terkejut dengan kehadiran dua petugas WADA tersebut. Hal ini dikatakan langsung oleh Manajer tim angkat besi Indonesia, Alamsyah Wijaya.

Menurut Alamsyah, tes doping sangat wajar dilakukan dalam sebuah gelaran event internasional sekelas Olimpiade. Alamsyah juga mengaku tak terkejut dengan perlakuan dua petugas WADA yang datang ke kamar tim.

“Ini sudah biasa dan karena kami tidak menyembunyikan apapun, kami bisa menerima mereka dengan terbuka,” kata Alamsyah, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
 
“Ini memang bagian dari rutinitas. Kami sudah diberitahu bahwa setidaknya akan ada tiga tes menjelang dan selama Olimpiade,” ucapnya.

Selain itu, Alamsyah juga mengatakan timnya sempat melakukan tes doping saat masih melakukan persiapan di Cape Town, Afrika Selatan, beberapa waktu lalu.

Tes di Cape Town juga dikatakan Alamsyah dilakukan oleh petugas WADA. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jelang keberangkatan menuju Rio.

“Kami memang punya kewajiban untuk melaporkan keberadaan kami setiap tiga bulan. Jadi saat berangkat ke Cape Town, kami juga melapor. Setibanya di sana, petugas tes doping dari WADA mendatangi latihan kami dan seluruh tim angkat besi yang terdiri dari tujuh lifter menjalani tes di luar kompetisi,” ujar Alamsyah.

Selain itu, para lifter juga wajib mengisi formulir untuk memberitahu suplemen apa saja yang mereka konsumsi selama latihan.
 
Pengawasan doping pada Olimpiade 2016 memang terbilang ketat setelah skandal doping Rusia. Federasi Angkat Besi Internasional, IWF, telah melarang tim Rusia untuk berlaga di kompetisi angkat besi Olimpiade 2016.
 
Setelah ini, menurut jadwal masih ada satu tes doping lagi yang akan dilakukan pada peringkat tiga besar dan juga 10-12 lifter lain secara acak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya