Cerita Si Peraih Medali Olimpiade, Doyan Seblak Juga Bakso

Ayah Sri Wahyuni Agustiani, Chandiyana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA.co.id - Nama Sri Wahyuni Agustiani saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah sukses merebut medali perak di Olimpiade Rio 2016. Ternyata, Yuni punya kebiasaan unik.

Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
Wanita 21 tahun itu berhasil menyumbangkan medali pertama buat Indonesia di hari pertama Olimpiade kemarin. Total angkatan 188 Kg menempatkan Yuni di peringkat dua.
 
Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya
Medali perak pun dikalungkan di lehernya. Kini nama Yuni pasti bakal jadi pujaan masyarakat Indonesia setiap cabang olahraga angkat besi dipertandingkan di berbagai turnamen.
 
Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya
Atlet angkat besi Indonesia, Sri Wahyuni.
 
Tapi, Yuni ternyata punya kebiasaan unik yang sulit dibendung setiap pulang ke rumahnya di Bojong Pulus, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
 
"Kalau setiap pulang ke rumah itu, suka nge-bakso, bahkan beli seblak, kalau di Jakarta kan engga boleh. Tapi sekarang sudah enggak lagi. Karena mungkin selama di asrama terus menjalani latihan dan kuliah," ujar ayah Yuni, Chandiyana saat wawancara di rumahnya, Rabu 10 Agustus 2016.
 
Sang ayah pun bercerita soal awal perjuangan Yuni menjadi atlet angkat besi sehingga menjadi Olimpian seperti saat ini. Dengan perjuangan seadanya, dalam delapan tahun Yuni bisa tampil di Brasil karena bermodal semangat tinggi.
 
"Sebelumnya, Yuni itu atlet lari. Pas umur 13 tahun sekitar 2007 lalu, langsung beralih ke PABSI karena ada rekomendasi dari temen. Latihannya itu di Pameungpek Banjaran," tuturnya.
 
Dengan motivasi kuat dari keluarga yang berpengaruh pada kuatnya mental juara, karir Yuni tidak bisa dipandang sebelah mata. 31 medali emas dan perak di tingkat Kejuaraan Daerah dan Nasional hingga level regional Asia Tenggara.
 
"Tahun 2007, 2009 langsung ikut Kejurda. Dan saat lomba pertama, langsung dapat medali perak. Lanjut ikut Popnas di Yogyakarta dapat emas," terangnya.
 
Atlet angkat besi Indonesia Sri Wahyuni Agustiani (kiri)
 
Dengan prestasi yang semakin gemilang usai meraih medali perak Olimpiade, sang ayah pun tak menutupi kalau dirinya ikut berbahagia ketika mendapatkan kabar putri kesayangannya berhasil naik podium turnamen olahraga paling bergengsi di dunia tersebut.
 
"Alhamdulilah, sekarang nambah jadi 32, dapat info menang medali itu ditelepon sama pelatihnya Bu Feni jam 8 pagi," ujar Chandiyana.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya