Ketum PB Forki Kecewa Wasit Karate di PON 2016

Ilustrasi Olahraga Karate.
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVA.co.id – Ketua umum PB FORKI Gatot Nurmantyo mengungkapkan kekecewaannya terhadap wasit karate PON XIX Jawa Barat 2016 ketika menghadiri pertandingan pertama.

Nagham Abu Samra, Juara Karate Asal Palestina Meninggal Usai Serangan Biadab Israel

’’Jujur saya katakan saya kecewa dengan kinerja wasit. Dan itu adalah kesalahan saya, karena itu saya akan kirimkan tim saya untuk evaluasi,’’ ujar Gatot.

’’Bagi wasit yang tidak benar akan saya keluarkan. Karena ajang PON ini adalah ajang seleksi yang dipersiapkan untuk olimpiade,’’ lanjut Gatot. 

Pecah Rekor, Inkanas Raih Emas World Karate Federation Youth League

Lebih jauh dia mengatakan, dirinya juga merupakan seorang karateka. Jadi dia memahami betul apa yang terjadi. ’’Saya pelajari betul, jujur saya kecewa," ungkapnya. 

Menurut Gatot, sekeras-kerasnya atlet berlatih namun yang menentukan adalah wasit. Karena itu, dia menghimbau agar wasit bisa bersikap netral. 

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

’’Jika wasit tidak profesional. Tak konsisten. Bisa dibeli, maka atlet yang sudah latihan mati-matian dia tidak mau berlatih lagi. Kami akan evaluasi,’’ tegasnya. 

Kategori Kata menjadi laga pembuka dalam pertandingan di PON cabang olahraga Karate hari pertama, Sabtu lalu. Namun, laga tersebut, dinilai janggal. 

Manajer karate DKI Yusran Arief menilai wasit tidak beres dan tidak objektif. ’’Bagaimana hasil ini dibawa ke olimpiade kalau hasilnya begini,’’ tegasnya. 

Yusran menilai, wasit memaksakan kehendak memberikan kemenangan kepada tuan rumah. Sementara daerah lain ada karateka-karateka yang menjadi juara pada event internasional. 

’’Yang gak pernah menang di tingkat nasional, tiba-tiba emas,’’ terangnya. Dia menilai dengan keputusan yang seperti ini justru bisa menghancurkan atlet-atlet bangsa. 

Pada pertandingan kemarin, tim Karate DKI meraih dua medali perak dan satu perunggu. Medali perak diraih oleh Caesar Hutagalung (kumite +84kg putra) dan Baskoro Ndaru (kumite -84kg). Medali perunggu diraih oleh Ade Ayu dari Kata perorangan putri.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya