Juara Dunia Indonesia Tantang Petinju Thailand di Sabuk Emas

Petinju Indonesia, Iwan Zoda dan lawannya, Solieng Souvnna Phakdy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id – Juara dunia tinju kelas bantam asal Indonesia, Iwan Zoda, akan naik ring pada Rabu 23 November 2016. Dia bakal menghadapi petinju asal Thailand, Solieng Souvnna Phakdy, dalam laga sabuk emas Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU).

Jadi Ketua KONI, Daud Yordan Kembangkan Bela Diri di Kayong Utara

Saat ini, Iwan memegang gelar juara dunia IBF Youth dan juara WBO Asia Pasifik. Sementara itu, sang lawan merupakan petinju berperingkat 2 nasional Thailand. Kedua petinju akan memperebutkan Sabuk Emas KASAU di kelas bantam junior 52,2kg.

Selain pertarungan antara Iwan Zoda melawan Solieng Souvnna, Angkatan Udara bekerjasama dengan Daicima Promotor, juga menggelar pertarungan memperebutkan juara nasional antara Ilham Leoisa melawan Pilipus Rangga.

Jadi Juara WBC, Persembahan Ongen Saknosiwi buat Ibu yang Tengah Sakit

Kedua petinju peringkat 1 dan 2 nasional ini akan memperebutkan sabuk emas KASAU, di kelas welter junior 63,5kg.

"Agenda ini merupakan yang kelima digelar oleh Angkatan Udara Republik Indonesia. Kali ini kita bekerja sama dengan Daicima Promotor, untuk mencari bibit-bibit muda tinju Indonesia," kata Kolonel TNI AU M Daryl Kaesory, selaku Project Officer Sabuk Emas KASAU, Selasa 22 November 2016.

Ketua DPD RI Ikut Berduka Cita atas Meninggalnya Hero Tito

"Ini adalah agenda kami yang kelima. Sebelumnya kami sudah empat kali menggelar kejuaraan di beberapa tempat termasuk Pontianak, Senayan, dan Cilangkap. Kita berusaha untuk memajukan dunia tinju Indonesia, dan akan mengorbitkan juara-juara kita ke dunia internasional," ujarnya.

Sementara itu, promotor pertandingan Sabuk Emas KASAU, Dewi Sari, menyampaikan hal senada. Daicima Promotor menurut Dewi ingin membawa banyak juara tinju nasional, agar bisa dikenal di dunia internasional.

Dewi juga menjelaskan memilih petinju Thailand, lantaran Thailand dikenal memiliki banyak petinju andal di kawasan Asia Tenggara. Selanjutnya, jika memungkinkan, bisa saja petinju negara lain diundang.

"Alasan kami adalah untuk memberikan lawan sepadan bagi Iwan Zoda, untuk mempertahankan gelar juara dunianya. Selain itu tentunya, agar para petinju kita bisa menggema namanya di dunia tinju internasional," ujar Dewi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya