Cetak Perenang Andal, PRSI Perbaiki Kualitas Pelatih

Seminar kepelatihan renang oleh PB PRSI di Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dwi Royanto

VIVA.co.id – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) memiliki komitmen kuat mencetak atlet-atlet renang berkualitas. Sejumlah cara dilakukan, salah satunya dengan menggembleng para pelatih renang di seluruh pelosok Tanah Air.

Kolaborasi Akuatik Indonesia dengan Komunitas Renang Indonesia di Festival OWS Bali

Salah satu kegiatan kepelatihan renang dilakukan di GOR Jatidiri Semarang, Senin, 18 September 2017. Seminar kepelatihan yang diikuti pelatih renang Popnas 2017 itu diisi pelatih timnas Indonesia asal Prancis, David Armandoni. 

Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E Rahardjo, menyebut, kegiatan kepelatihan bagi pelatih sendiri merupakan program yang akan digencarkan PB-PRSI di daerah-daerah. 

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

"Memang di Indonesia kita perlu ada pengetahuan yang lebih bagi para pelatih daerah mengenai pelatihan renang yang benar. Jadi secara teknis mereka perlu dilatih," kata Harlin. 

Ia menyebut, melalui seminar kepelatihan akan mampu memotivasi pelatih untuk memberikan pondasi dasar bagi atlet. Selain diajarkan sisi teknik, mereka juga belajar sisi non-teknis yang penting bagi atlet. Mulai dari nutrisi, psikologi serta motivasi. 

Akuatik Indonesia Resmi Ganti Nama Jadi Federasi Akuatik Indonesia

"Dan banyak dari daerah-daerah itu memang masih belum punya pelatih yang kompeten. Jadi mereka masih mungkin pengetahuannya lama dan perlu diperbaharui," katanya.

Program kepelatihan ini akan dilakukan rutin atau reguler di daerah berbeda. Pun dengan narasumber-narasumber yang kompeten dan berpengalaman dalam dunia kepelatihan renang tingkat internasional. 

"Kalau bisa sebulan sekali dan berkeliling ke daerah. Kita kan punya dua pelatih asing David dan Grant Stoelwinder. Nanti gantian. Lalu kalau ada pelatih tamu juga akan kita libatkan juga," ujar dia. 

Ia berharap, melalui pelatihan rutin itu sistem pembinaan atlet renang Indonesia bisa terstruktur dan jangka panjang. Sehingga bakat dan talenta muda yang banyak ada di daerah bisa dioptimalkan untuk bisa mengharuskan nama bangsa. 

"Dari segi talenta atau bakat banyak orang Indonesia berbakat. Cuma biasanya penanganannya kurang optimal dan masih belum sesuai kaidah yang benar. Jadi mereka biasanya terhenti di tengah atau belum berbuah sudah layu. Nah kita ingin sistem pembinaan yang long term dari muda sampai mencapai usia emas," kata dia.

Melalui strategi tersebut, ke depan PRSI bisa mencetak pelatih-pelatih baru berkualitas dari negeri sendiri. Menurutnya, talenta atlet dan pelatih Indonesia jauh lebih banyak dari Singapura. 

Sistem Pertandingan

Selain menggembleng pelatih, PB-PRSI juga terus menggodok sistem pertandingan yang benar untuk terus menjajal kemampuan atlet muda hingga dewasa. Salah satunya dengan membuat kompetisi renang sesering mungkin dan teratur yakni dengan kalender yang pasti.

"Dan sesuai dengan hidup para atlet sebagai pelajar. Misalkan bikin kejuaraan bukan saat pas ujian sekolah. Kita juga harus mulai menerapkan score science standards. Jadi misalnya kemampuan maksimalnya harus kita ukur dan pertahankan terus. Lalu nutrisi juga harus diperhatikan," jelas Harlin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya