7 Fakta Menarik Usai Berakhirnya Indonesia Open 2016

Pebulutangkis Tunggal Putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Kemeriahan pergelaran bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016, baru saja meninggalkan arena Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sejumlah catatan penting nan menarik, terukir sepanjang pergelaran 30 Mei - 5 Juni ini.

Terungkap, Alasan PBSI Tunjuk Fadia jadi Tandem Baru Apriyani

Sorak kemenangan, tangis haru kekalahan, serta momen-momen tak terlupakan lainnya seolah menjadi bagian dari perjalanan semua insan yang ikut merasakan besarnya antusias publik Tanah Air akan olahraga tepok bulu ini. Lalu, bagaimana dengan pencapaian para penggawa Merah Putih?

Menyedihkan, mungkin menjadi kata yang kurang lebih cocok untuk menggambarkan situasi torehan prestasi secara umum para kontestan tuan rumah. Bagaimana tidak, tampil di hadapan pendukungnya sendiri, tak satu pun pemain Indonesia dapat mencapai partai puncak kejuaraan berhadiah total US$ 900.000 itu.

Duh, Indonesia Terpaksa Kurangi Wakilnya di German Open 2022

Selain itu, insiden memalukan pun sempat terjadi di laga babak I, Rabu 1 Juni lalu. Berikut, sejumlah fakta menarik seputar penyelenggaraan BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016:

  1. Untuk pertama kalinya dalam sejarah berlangsungnya Indonesia Open, wakil tuan rumah gagal menjajakan wakilnya di partai final turnamen bergengsi berlevel tertinggi dunia itu. Padahal, sejak pertama kali berlangsung pada tahun 1982, Indonesia kerap menjadikan ajang ini sebagai gudangnya koleksi gelar dengan torehan 81 kali naik podium teratas.
  2. Tiga pilar andalan Merah Putih dari tiga nomor favorit tuan rumah harus terkapar di babak II, mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setaiwan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
  3. Juara tunggal putri, Tai Tzu Ying, yang menjadi atlet wanita Taipei pertama yang sukses meraih gelar Indonesia Open, setelah sebelumnya Chen Weng Hsing/chien Yu Chin hanya menjadi runner-up sektor ganda putri pada tahun 2010.
  4. Putusnya siklus 4 tahunan gelar tunggal putra Indonesia sejak tahun 1984 harus terputus. Asa memperpanjang siklus tersebut sebenarnya sempat coba dilanjutkan oleh Ihsan Maulana Mustofa sebelum akhirnya tersingkir di semifinal.
  5. Bintang Malaysia, Lee Chong Wei sukses menyamai torehan koleganya asal Indonesia, Taufik Hidayat dengan enam gelar tunggal putra Indonesia Open. Di laga final, Chong Wei mampu menaklukan Jan O Jorgensen dengan rubber game, 17-21, 21-19 dan 21-17.
  6. Jan O Jorgensen pun tak luput dari torehan sejarah Indonesia Open tahun ini. Pemain Denmark ini sukses mencetak hattrick ke laga final tunggal putra dengan menyamai torehan Ardy B. Wiranata, Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei.
  7. Untuk pertama kalinya ganda putri Jepang, bisa juara di Indonesia. Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi berhasil menjadi juara, usai kalahkan Tang Yuanting/Yu Yang dengan 21-15, 8-21 dan 21-15. (asp)
Kesempatan Praveen/Melati Buktikan Diri di All England 2022
Pendukung pemain bulutangkis Indonesia di Istora Senayan

Penonton Berpotensi Hadir di Indonesia Open dan Masters, Ini Kata PBSI

PP PBSI bersiap menyambut kembalinya penonton di dalam pertandingan bulutangkis. Rencananya, Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 pada Juni mendatang.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022