Ketum Baru PBSI Dituntut Wujudkan Desentralisasi Pelatnas

Ketua Umum PP PBSI, Wiranto (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia (PP PBSI) telah memiliki ketua umum baru untuk periode 2016-2020. Orang nomor satu olahraga tepok bulu Tanah Air tersebut ialah Wiranto.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Dia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) PP PBSI yang berlangsung di Surabaya pada 30 Oktober hingga 1 November 2016 lalu. Pesaingnya, Gita Wirjawan memilih mundur sebelum pemaparan visi dan misi dilakukan.

Tugas Wiranto tak akan mudah dalam empat tahun ke depan. Sebab, amanat Munas PP PBSI lalu, yakni membuat pelatnas desentralisasi wajib diwujudkan oleh pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Munas mengamanatkan agar periode ke depan pelatnas desentraliasi harus diupayakan terwujud di tiga wilayah, yakni barat, tengah, dan timur," kata Ketua Pengprov PBSI Lampung, Abdullah Fadri Auli kepada VIVA.co.id, Kamis 3 November 2016.

Fadri yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas PBSI memang tak menargetkan kapan pelatnas desentralisasi mesti rampung. Karena dia tahu, dana yang dibutuhkan cukup besar. Namun, harapannya selama satu periode Wiranto menjabat semuanya sudah selesai.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

"Kita upayakan dalam satu periode ini pelatnas di tiga wilayah bisa terbentuk secara bertahap. Karena kalau dalam satu tahun, semuanya terbentuk kan sulit," ujarnya.

Kebutuhan pelatnas desentralisasi menjadi penting karena PP PBSI mesti mengumpulkan bibit-bibit unggul. Selama ini, pebulutangkis Tanah Air lebih banyak didominasi oleh wajah-wajah lama, seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di ganda putri.

"Kita harus banyak stok atlet, dan upayakan dimulai dari pemula dan junior. Kalau sudah yang dewasa, waktu mereka sebentar lagi juga habis. Ini yang harus kita utamakan," papar Fadri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya