RI Kembali Dilirik Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Junior

Ilustrasi hasil undian turnamen bulutangkis internasional
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA – Gelaran ajang BWF World Junior Championships (WJC) 2017 baru saja rampung akhir pekan lalu. Pertarungan para pemain junior terbaik di dunia ini pun diapresiasi BWF sebagai perhelatan yang paling sukses sepanjang sejarah, di mana kejuaraan level junior yang biasanya sepi penonton, tak terjadi di Yogyakarta.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Tercatat, GOR Among Rogo yang kerap tampak lengang selalu diserbu ribuan orang yang memenuhi tribun penonton. Puncaknya, pada laga final nomor individu, tak kurang dari 4.000 penonton memadati arena laga, Sabtu 22 Oktober 2017.

“Kita patut bersyukur, karena penyelenggaraan turnamen WJC 2017 bisa berjalan dengan baik dan sukses. Saya kira ini sudah sesuai dengan harapan sebelumnya, karena kami berharap selain kita sukses menjadi penyelenggara, kita pun sukses di prestasi dengan meraih dua emas, dua perak, dan satu perunggu,” ungkap Ketua Penyelenggara, Achmad Budiharto yang dilansir rilis resmi PBSI.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Menurutnya, ini adalah turnamen junior yang dalam beberapa tahun terakhir bisa dikatakan paling luar biasa, sehingga RI sebagai tuan rumah mendapatkan banyak sanjungan terutama dari pihak BWF. BWF melihat penonton yang antusias, dan mereka menyamakan turnamen ini sekelas Super Series.

“Karena sejauh ini belum ada turnamen junior bisa disaksikan oleh penonton sebanyak ini. Di final saja, sekitar 4.000 penonton memadati tribun penonton Among Rogo. Ini menjadi catatan tersendiri untuk BWF,” jelas Budiharto.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Sukses menjadi tuan rumah, Indonesia pun langsung mendapat tawaran dari BWF untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Junior tahun 2019 mendatang.

BWF menawarkan lagi kepada kita di tahun 2019 menjadi tuan rumah WJC. Tetapi PBSI masih pikir-pikir dulu. Karenaturnamen seperti ini butuhpersiapan yang panjang dan biayanya cukup lumayan besar.

“Mudah-mudahan kalau ada sponsor yang mendukung, kita bakal terima tawaran itu, tetapi kalau tidak ada, ya dijeda dulu saja,” tambahnya.

Sukses di penyelenggaraan, Indonesia sebagai tuan rumah pun tak kalah sukses dalam meraih prestasi. Dua medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya