- http://i1165.photobucket.com
VIVAnews - Saya peserta JHT, JKK, dan JPK Jamsostek. Pada 22 Agustus 2013, anak ketiga saya lahir melalui operasi cesar di RS Pasar Rebo Jakarta Timur. Saat akan kontrol dan imunisasi untuk pertama kali pada 27 Agustus 2013, dokter mencurigai bilirubin anak saya tinggi. Dugaan dokter terbukti karena hasil lab menunjukkan kadar bilirubin anak saya mencapai 21.
Dokter pun menyarankan untuk rawat inap agar, tetapi karena ketiadaan kamar, pihak RS Pasar Rebo mengeluarkan surat rujukan agar dirawat di RS lain. Dengan pertimbangan jarak, saya memutuskan anak saya rawat inap di RS Mitra Keluarga Cibubur. Juga agar ibunya tetap bisa memberikan ASI. Saya pikir, nanti bisa klaim biaya perawatan ke Jamsostek.
Pada 8 Oktober 2013 saya mengajukan klaim di Jamsostek Cilandak. Oleh petugas loket JPK yang bernama ibu Endang, klaim saya ditolak dengan alasan seharusnya saya melaporkan kelahiran anak maksimal 7 hari sejak lahir dengan batas toleransi satu bulan. Ibu Endang juga beralasan anak saya belum punya kartu JPK.
Siapa yang memutuskan batas toleransi itu satu bulan? Kenapa tidak dua bulan, tiga bulan, atau satu tahun? Kenapa batas toleransi itu tidak tercantum dalam aturan Jamsostek?
Ini tidak masuk akal menurut saya. Kalau menggunakan logika ibu Endang, berarti seharusnya saya membayar sendiri saat cek lab darah anak saya. Kenyataannya, Jamsostek menanggung biaya lab di RS Pasar Rebo, padahal saat itu saya pun belum lapor ke Jamsostek dan anak saya belum punya kartu JPK. Saya kemudian menghubungi Humas Jamsostek pusat, Bapak Kurniawan. Beliau mengatakan seharusnya satu atau dua bulan pun tidak masalah untuk klaim.
Saya lalu menghadap lagi ibu Endang yang menjanjikan akan mempertemukan saya dengan atasannya, karena dia tidak berwenang memutuskan. Setelah saya tunggu, Ibu Endang kembali mengatakan ke saya bahwa atasannya sedang sibuk karena ada audit.
"Setelah saya diskusikan dengan atasan, mohon maaf klaim Bapak tidak dapat diterima," kata Ibu Endang. Saya tidak habis pikir, bagaimana mungkin dalam keadaan sibuk karena ada audit, mereka masih sempat mendiskusikan klaim saya. Dan tawaran agar saya berbicara langsung dengan atasannya tidak terealisasi.
Bagaimana ini, Jamsostek?
Jimmy R Radjah
Jalan Bangka Raya No 2 Jakarta Selatan.