Lukman Sardi

Lukman Sardi
Sumber :
  • VIVAnews/Al Amin

VIVA.co.id – Meskipun orang tuanya Idris Sardi adalah seniman biola legendaris Indonesia, Lukman Sardi termasuk salah satu aktor muda Indonesia yang tidak memakai jalur koneksi sebagai jalan mulus bagi kariernya di dunia hiburan tanah air.

Perdana Main Film, Ruth Sahanaya Langsung Ketagihan

Walaupun sejak belia sudah mengasah kemampuan akting lewat empat film drama yang cenderung mempertontonkan akting menguras air mata, yaitu “Kembang-Kembang Plastik” (1978), “Pengemis dan Tukang Becak” (1979), “Dinginnya Hati Seorang Gadis” (1979), serta “Anak-anak Tak Beribu” (1980), Lukman Sardi baru kembali terjun ke dunia layar lebar setelah dewasa pada tahun 2005 saat diajak oleh sutradara muda Riri Riza untuk bermain dalam epik tentang seorang aktivis ’66 bertajuk “GIE”.

Sejak itu wajahnya banyak mendominasi banyak film nasional yang ramai menggeliat sejak tahun 2004 setelah sempat mati suri pada dekade 90-an.  Sosoknya kini lekat sebagai Ikal dewasa. Karakter yang dia bintangi dalam dwilogi “Laskar Pelangi”. Ikal yang merupakan jelmaan karakter Andrea Hirata, sang penulis tetralogi negeri Laskar Pelangi nyatanya dimainkan dengan gemilang oleh Lukman Sardi.

Totalitas Peran di Film Sehidup Semati, Laura Basuki Turunkan BB Sampai Terlihat Kurus dan Rapuh

Dalam film “Sang Pemimpi” yang mencatat jumlah penonton hingga angka 5,5 Juta Penonton sejak diedarkan pada pertengahan bulan Desember 2009, Lukman yang berperan sebagai Ikal dewasa mendapat porsi akting yang cukup banyak, hal ini lagi-lagi semakin melambungkan namanya.

Salah satu mentor Lukman Sardi dalam dunia perfilman adalah sutradara sekaligus produser Riri Riza yang mengakui kalau Lukman Sardi adalah salah satu aktor terkini yang mau belajar banyak dan tidak pernah bosan mengeksplorasi peran dalam banyak film yang dimainkannya.

Yayu Unru Meninggal, Lukman Sardi Berharap Banyak pada Anaknya: Fatih Itu Warisannya Mas Yayu

Lukman yang lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini sebelum terjun menjadi aktor profesional sempat menjadi seorang sales asuransi serta mendirikan sebuah playgroup sebelum akhirnya bermain dalam sebuah sinetron bertitel “Cinta Yang Kumau”. Dari situ datanglah tawaran casting dari Mira Lesmana untuknya bermain dalam film kolosal “GIE”.

Walaupun perannya cukup kecil dalam “GIE”, akting Lukman di situ cukup mencuri perhatian. Setelah itu Lukman banyak kebagian peran utama dalam berbagai film, sebut saja ada kisah drama aksi besutan Rudi Soedjarwo yang bertajuk "9 Naga".  Di situ totalitas akting Lukman Sardi banyak teruji dalam film yang banyak mengandalkan adegan laga . Kalangan sineas nasional menilai dia adalah aktor masa depan Indonesia yang menjanjikan.

Lahir di Jakarta pada 14 Juli  1971 lalu dan akrab dipanggil dengan sebutan Memet oleh sahabat-sahabat terdekatnya, Ayah kandung Lukman Sardi adalah pemusik Idris Sardi yang kemudian bercerai dengan Zerlita, ibu kandung Lukman saat usia Lukman belum genap 3 tahun. Dalam banyak wawancara media, Lukman mengatakan tidak kehilangan sosok sang ayah.

Sang ayah yang kemudian sempat menikah dengan aktris senior Marini dikaruniai sepasang putri dan putra yaitu Shelomita dan Ruben Elishama, keduanya kini juga berprofesi sebagai pemusik walaupun mendalami arah musik yang berbeda. Walaupun datang dari keluarga broken home, hubungan Lukman dengan saudara tirinya yang lain ibu terbilang cukup dekat.

Sebagai seorang aktor yang mau belajar banyak berbagai peran penting pernah disabet Lukman Sardi, mulai dari sosok penjahat berdarah dingin, gay, hingga seorang pejuang kemerdekaan pernah dimainkannya dengan brilian. Tidak heran kalau sederet penghargaan pernah digenggamnya. Sebut saja penghargaan “Best Actor” di ajang bergengsi Bali International Film Festival 2006 yang disambung dengan ganjaran sebagai Pemeran Utama Pria Film Terpuji dalam Festival Film Bandung 2006.

Lukman Sardi juga dikaruniai seorang putra bernama Akiva Dishan Ranu Sardi yang lahir pada tanggal 28 Desember 2009 lalu. Penampilannya menjadi orang autis dalam video klip milik Dewi Lestari yang berjudul “Malaikat Juga Tahu” membawa ia menyabet penghargaan sebagai Model Video Klip Terdahsyat dalam ajang Dahsyat Awards pada medio April 2009.

Lukman Sardi masih menyimpan cita-cita terpendam untuk menjadi seorang sutradara. “Gue ingin bisa menyutradarai sebuah film,” katanya satu ketika. Apakah Lukman akan mewujudkan cita-citanya dalam waktu dekat ini? Tentunya benar. Ia menyutradarai film pendek bertajuk “Sang Penjahit” (2009) dan “Di Balik 98” (2015).

BIODATA

Nama Lengkap  : Lukman Sardi
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juli 1971
Jenis Kelamin   : Laki-laki
Pekerjaan : Aktris/Model Iklan
Akun Media Sosial : @lukmansardi
   
KELUARGA  
Pasangan : Pricillia Pullunggono
Anak  : Akiva Dishan Ranu Sardi (2009)
  Akira Deshawn Yi Obelom Sardi (2012)
  Akino Dashan Kaimana Sardi (2013)
Orang Tua : Idris Sardi (alm.) dan Zerlita

KARIER

Filmografi

  • Kembang-Kembang Plastik (1978)
  • Pengemis dan Tukang Becak(1979)
  • Dinginnya Hati Seorang Gadis (1979)
  • Anak-Anak Tak Beribu (1980)
  • Gie (2005)
  • 9 Naga (2006)
  • Berbagi Suami (2006)
  • Jakarta Undercover (2006)
  • Pesan dari Surga (2006)
  • Naga Bonar (Jadi) 2 (2007)
  • The Photograph (2007)
  • Quickie Express (2007)
  • Kawin Kontrak (2008)
  • In the Name of Love (2008)
  • May (2008)
  • Laskar Pelangi (2008)
  • Kawin Kontrak Lagi (2008)
  • Pencarian Terakhir (2008)
  • Takut: Faces of Fear (2008) - Segmen Show Unit
  • Lastri (2008)
  • Merah Putih (2009)
  • Heart-Break.com (2009)
  • Sang Pemimpi (2009)
  • Tanah Air Beta (2010)
  • Red CobeX (2010)
  • Darah Garuda (2010)
  • Sang Pencerah (2010)
  • Aku atau Dia (2010)
  • Jakarta Maghrib (2010)
  • Hati Merdeka (2010)
  • Serdadu Kumbang (2010)
  • Semesta Mendukung (2011)
  • Pengejar Angin (2011)
  • Sang Penari (2011)
  • Dilema (2012)
  • Hattrick (2012)
  • Di Timur Matahari (2012)
  • Cinta di Saku Celana (2012)
  • Brandal-Brandal Ciliwung (2012)
  • Rumah di Seribu Ombak (2012)
  • Sang Pialang (2013)
  • Rectoverso - segmen Malaikat Juga Tahu (2013)
  • Leher Angsa (2013)
  • Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
  • Laskar Pelangi 2: Edensor (2013)
  • "Cinta Dalam Kardus" (2013)
  • Princess, Bajak Laut dan Alien (2014)
  • Aku Cinta Kamu (2014)
  • Negeri Tanpa Telinga (2014)
  • 7/24 (2014)

Sinetron:

  • Cinta Yang Kumau
  • Enam Langkah
  • Sutradara
  • Sang Pejahit (Film Pendek, 2009)
  • Di Balik 98 (2015)

Penghargaan:

  • Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2005 Jakarta
  • The Best Actor - Bali International Film Festival 2006
  • Nominasi Most Favourite Actor - MTV Indonesia Movie Award 2006
  • Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik - Festival Film Indonesia  2006  Jakarta untuk Piala Vidia
  • Pemeran Utama Pria Film Terpuji - Festival Film Bandung 2006
  • Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2007
  • Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia  2008
  • Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Indonesian Movie Award 2008
  • Model Video Klip Terdahsyat - DahsyatNya Award 2009
  • Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Indonesian Movie Award 2009
  • Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Terfavorit - Indonesian Movie Award 2009
  • Pemeran utama pria terbaik Indonesian Movie Awards 2013
  • Pasangan terbaik Indonesian Movie Awards 2013 bersama Dewi irawan dalam film Rectoverso
  • Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FestivaI Film Indonesia 2013
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya