"Kiamat Bila Hasil Final & Quick Count Beda"

Sumber :

VIVAnews - Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, meminta publik menunggu hasil penghitungan manual Komisi Pemilihan Umum yang selesai 9 Mei 2009. Hidayat yakin hasil final tak akan jauh berbeda dengan hitung cepat atau quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

"Itukan hitungannya belum selesai," kata Hidayat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 30 April 2009. "Kita tunggu saja hasil resmi setelah semuanya selesai. Selama itu belum final, jangan disimpulkan dulu."

Hasil penghitungan manual itu, kata Hidayat, baru memutakhirkan data dari beberapa provinsi. Sementara quick count mengambil sampel dari seluruh provinsi.

Namun begitu, Hidayat meminta KPU bisa bekerja dengan profesional. "Lakukan penghitungan dengan benar, karena ini bukan main-main," ujar Hidayat. "KPU juga harus tegaskan hasil penghitungan manual ini belum final."

Hidayat menyatakan, selama ini masyarakat terlanjut percaya dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Partai-partai dalam membangun koalisi untuk Pemilihan Presiden juga menjadikan hitung cepat ini sebagai basis berkoalisi. "Ini pula yang menjadi pertaruhan lembaga survei. Kalau 9 Mei hasilnya berbeda, ini bisa menjadi semacam kiamat politik," kata Hidayat.

Jika memang hasil final sesuai dengan penghitungan sementara yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan unggul, maka PKS bisa saja berubah sikap dalam koalisi. Terbuka kemungkinan PKS berayun dari Partai Demokrat ke PDIP.

"Tergantung keputusan Majelis Syura. Kalau Majelis Syura melakukan pertemuan lagi dan membicarakan, bisa saja terjadi perubahan. Kalau tak ada pertemuan, berarti tak ada perubahan," kata Hidayat.