Lahar Dingin Semeru Membawa Berkah

Sumber :

SURABAYA POST - Lahar dingin dari Gunung Semeru selain merupakan ancaman bagi warga (musibah), bagi para penambang pasir dan batu (sirtu) merupakan berkah. Deposit sirtu yang mulai menipis di saat kemarau, begitu musim hujan tiba kembali melimpah di tiga jalur lahan, di Besuk Kobokan, Besuk Kembar, dan Besuk Bang.

“Kata siapa Gunung Semeru hanya menimbulkan musibah, buktinya sekarang ini mengirim rejeki berupa pasir dan batu,” ujar Sujak, penambang pasir di Desa Supiturang, Kec. Pronojiwo, Lumajang, Seninn (11/1).

Bersama sejumlah rekannya, Sujak menaikkan pasir dan batu (sirtu) ke atas truk. Pasir-pasir itu selain dikirim ke pasar lokal Lumajang, juga ke Probolinggo, Pasuruan, hingga Surabaya. Selain area penambangan di tiga besuk (Besuk Kobokan, Besuk Kembar, dan Besuk Bang) di bagian atas, sejumlah sungai di bagian tengah dan hilir juga menjadi lokasi penambangan pasir.

Tengoklah betapa maraknya penambangan pasir di Kali Glidig yang bermuara pantai selatan, di perbatasan Lumajang-Malang. Juga lokasi penambangan pasir di Kali Rejali, Kali Regoyo yang tersebar di Kec. Candipuro-Kec. Pasirian.

Bahkan, para penambang pasir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Asem di Kota Lumajang juga merasakan berkah melimpahnya pasir. “Ya memang pasir yang di Kota Lumajang tidak sebagus yang di atas, soalnya di sini sudah bercampur dengan lumpur,” ujar seorang penambang pasir di Kel. Rogotrunan, Lumajang.

Menambang pasir di bagian hilir sungai tentu lebih aman dibandingkan di bagian atas hulu sungai-sungai di lereng Semeru. Tetapi demi memburu deposit pasir yang masih murni (sedikit campuran tanahnya), ribuan penambang pun terkadang mempertaruhkan nyawanya di kawasan besuk.

Laporan: Ikhsan Mahmudi