Soal Pengurangan Karyawan, Bukalapak Ingin Cepat Dapat Untung

Booth Bukalapak.
Sumber :
  • Twitter/@bukalapak

VIVA – Bukalapak telah mengonfirmasi bahwa kabar mengenai pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada sejumlah karyawannya, merupakan salah satu upaya restrukturisasi yang dilakukan startup e-Commerce penyandang status unicorn tersebut.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Head of Corporate Communications Bukalapak, Intan Wibisono membenarkan hal tersebut. Dia memastikan bahwa langkah ini dilakukan sebagai cara Bukalapak mengadaptasikan diri dengan dinamisnya perubahan di industri e-Commerce.

Tujuan tak lain adalah untuk menjadikan Bukalapak, sebagai e-Commerce unicorn pertama Indonesia yang berhasil balik modal atau Break Even Point (BEP). Bahkan, mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat.

"Iya, memang benar. Tetapi, karena sifat industrinya sangat dinamis. Kami berharap, strategi bisnis kami bisa membawa kami ke titik itu sesuai rencana, kalau tidak ada halangan," kata Intan, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 11 September 2019.

Mengenai apakah upaya restrukturisasi melalui PHK karyawan itu dilakukan setelah mempertimbangkan bahwa pendapatan Bukalapak sebelum EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) baik, Intan pun membenarkannya.

Dia mengaku saat ini, Bukalapak sudah punya modal yang cukup dari para pemegang saham, untuk meraih EBITDA positif. Hal itu tentunya akan tercapai, jika semua rencana bisnis Bukalapak bisa berjalan lancar tanpa adanya halangan yang signifikan.

"Untuk gambaran, laba kotor Bukalapak di pertengahan 2019, naik tiga kali lipat dibandingkan pertengahan 2018, dan berhasil mengurangi setengah kerugian dari EBITDA selama delapan bulan terakhir ini," kata Intan.

Karenanya, Intan pun memastikan bahwa semua hal yang tengah dikejar dan yang dilakukan oleh Bukalapak saat ini, merupakan upaya lebih lanjut guna mencapai target BEP atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat tersebut. "Jadi, secara performa bisnis, saat ini kami cukup optimis," ujarnya.