PLTU di Gorontalo Beroperasi, Tambah Pasokan Listrik 95 MW

PLTU Angrek di Desa Ilangata Kabupaten Gorontalo Utara.
Sumber :
  • Kadek Sugiarta/TvOne Gorontalo

VIVA – Ketersediaan Listrik di dua Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara, segera bertambah setelah berhasil melakukan uji operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Anggrek 2 x 25 megawatt berhasil.

PLTU ini, nantinya bisa meningkatkan cadangan sistem sampai 95 MW.

Saat ini, PLTU Anggrek unit 2 telah berhasil melewati tes pelepasan beban, serta pengujian reability run selama 30 hari dan kini pembangkit memasuki tahapan performance test, setelah itu terakhir adalah commercial operation date.

Manager Operasional PLN wilayah Gorontalo Dwi Nugroho menyatakan, dengan beroperasinya unit 2 PLTU Anggrek, di Desa Ilangata, Kabupaten Gorontalo Utara, akan sangat membantu dan menambah daya listrik di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.

“PLTU Gorontalo 25 MW yang pertama adalah penurunan biaya produksi dan ini menjadi peluang buat investor untuk hadir di Gorontalo. Ini ada manfaat yang PLN rasakan dengan beroperasinya PLTU Anggrek,” Ungkap Manager Operasional PLN wilayah Gorontalo, Dwi Nugroho, saat meninjau lokasi PLTU, Kamis 19 September 2019.

Dia juga menjelaskan, pembangunan PLTU Gorontalo ini sempat mengalami kendala dan terhenti pekerjaannya.

Ditambahkan Dwi, proses pembangunan yang dilaksanakan oleh PT Rekadaya Elektrika. Anak perusahaan PLN ini, direncanakan akan beroperasi sepenuhnya pada bulan November nanti.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rekadaya, Elektrika Harjono menjelaskan, awal pelaksanaan proyek PLTU berbahan dasar batu bara ini dilaksanakan pada 2013 lalu.

“Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap  Anggrek 2 x 25 MW dapat membawa dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta dapat meningkatkan cadangan sistem sampai dengan 95 MW dan mendukung peningkatan rasio elektrifikasi, serta penambahan daya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo,” kata Harjono, direktur utama PT Rekadaya Elektrika

Dia menyatakan, pembangunan PLTU Anggrek 2 x 25 MW merupakan bagian dari fast track progam-1 (FTP-1) diyakini akan menambah daya pasokan menjadi 491 MW, sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Gorontalo dan sekitarnya.

Dia juga menambahkan, adanya penambahan ini maka biaya pokok produksi (BPP) di sistem Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, diharapkan akan turun, karena pembangkit ini menggantikan beberapa unit pembangkit berbahan bakar minyak. Susut transmisi dan kualitas tegang juga akan karena lokasi PLTU yang dekat dengan pusat beban Gorontalo.

“PLTU Ini kita bangun dengan selalu memperhatikan aspek lingkungan dan ekosistem lingkungan yang ada di sekitar PLTU Ini,” ucap Harjono.

Laporan: Kadek Sugiarta/tvOne Gorontalo