Kementerian BUMN Sebut Sriwijaya Air Ngaku Enggak Cocok Sama Garuda

Pesawat Sriwijaya Air
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Direktur Pemeliharaan dan Layanan PT Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto, dalam pernyataannya menyebut bahwa kerja sama operasi atau KSO antara pihaknya dengan Sriwijaya Air Group telah diputus.

Saat hal itu dikonfirmasi ke Kementerian BUMN, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, membeberkan penyebabnya.

Aloysius menjelaskan, hal ini terjadi, karena pihak Sriwijaya Air menyatakan tidak setuju atas kesepakatan bisnis dengan pihak Garuda Indonesia pada KSO tersebut.

"Dari pihak sana (Sriwijaya) yang mundur duluan, enggak cocok," kata Aloysius, saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 7 November 2019.

Aloysius menekankan, meskipun mengunduran diri dari kerja sama operasi itu diputuskan terlebih dahulu oleh pihak Sriwijaya Air. Hal ini terjadi, karena pihak Garuda Indonesia pun telah menyetujui permintaan dari Sriwijaya Air tersebut.

Mengenai hal apa yang menjadi poin utama tidak tercapainya titik temu dan kesepakatan antara kedua belah pihak, Aloysius menduga, jika hal itu mungkin disebabkan akibat masalah ketentuan bisnis antara keduanya.

"Jadi, mungkin (masalahnya) itu ada di aturan mainnya. Dan, yang confirm (memutuskan kerja sama) duluan kan pihak sana, tetapi ini disepakati," ujarnya.

Aloysius pun mengakui, masalah ini belum dilaporkan oleh pihak Garuda secara detail ke Kementerian BUMN. Namun, dia menegaskan, hal itu bukanlah sebuah masalah besar, karena sebenarnya pemutusan kerja sama operasi antara Garuda dan Sriwijaya itu merupakan urusan bisnis antara kedua belah pihak.

"Enggak (harus wajib lapor) sih, karena ini kan urusan business to business," kata Aloysius.

"Kami di Kementerian BUMN akan mendukung apa pun kebijakan direksi Garuda, selama untuk kebaikan perseroan. Karena, nanti kan mereka juga yang harus mempertanggungjawabkan," ujarnya. (asp)