Genjot Perolehan Dana Murah, BTN Tingkatkan Layanan Remitansi

BTN genjot bisnis remitansi.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara terus menggenjot perolehan dana murah untuk mendukung bisnis perseroan dalam pembiayaan perumahan. Langkah tersebut dilakukan dengan meningkatkan layanan perbankan untuk para pekerja migran di Indonesia di luar negeri. 

Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul mengungkapkan, komitmen tersebut dilakukan salah satunya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang, mempermudah fasilitas perbankan sebanyak 200 pekerja migran yang akan diberangkatkan ke Jepang dalam waktu dekat. 

"Transaksi remittance dari para pekerja magang tersebut akan mengalir ke tanah air," ujar Achmad dikutip dari keterangan resminya, Minggu 1 Desember 2019. 

Menurutnya, Ada banyak manfaat dari model bisnis ini. Ada devisa dari mereka masuk ke Indonesia. Transaksi menggunakan kartu debit BTN dengan basic produk Tabungan akan menambah perolehan dana murah, di samping fee based income dari berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh para pekerja magang di negara asing tersebut.

"Ini merupakan model bisnis yang menjadi konsentrasi perseroan untuk ke depan akan dikembangkan secara lebih masif lagi," tambahnya. 

Menurutnya, pekerja magang yang diberangkatkan oleh Pemerintah Daerah Semarang bekerjasama dengan BTN tersebut sebagian besar merupakan lulusan SMU.  Nantinya mereka akan bekerja di bidang manufaktur, perkebunan dan bidang-bidang pekerjaan lainnya.

Untuk mempermudah kegiatan transaksi keuangan selama mereka di Jepang, para pekerja magang  tersebut dapat menggunakan produk e-Batarapos TKI dari Bank BTN. 

"Produk ini memiliki fitur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para Pekerja Magang," ungkapnya. 

Pekerja migran akan mendapatkan sejumlah fasilitas seperti setoran awal yang ringan, fitur zero to closed dengan jangka waktu selama 1 tahun. Dengan fitur ini akan mengakomodir kebutuhan para Pekerja Magang yang baru mendapatkan gaji setelah beberapa bulan bekerja di luar negeri.

"Di samping itu mereka akan diberikan ATM berlogo Visa dan layanan internet banking," ungkapnya.  

Para pekerja magang dapat mengirimkan uang ke rekening e’Batarapos TKI dengan harapan sepulang dari bekerja di luar negeri, mereka akan memiliki tabungan yang dapat mereka gunakan untuk membuka usaha, membeli rumah atau untuk kebutuhan lainnya.

"Transaksi berputar melalui tabungan e-Batarapos TKI ini, akan meningkatkan perolehan dana murah yang saat ini menjadi konsentrasi perseroan," kata Chaerul.

Menurut Chaerul dari kegiatan ini saja diharapkan, BTN mampu meraup potensi penghimpunan DPK murah sekitar Rp20 miliar setiap tahunnya dari 200 pekerja magang yang akan diberangkatkan ke Jepang.

"Ini baru di kota Semarang dan belum menghitung di kota lainnya seperti Padang dan lainnya yang ke depan akan terus kita jalankan," ungkapnya. 

Selama tahun 2019 ini, Bank BTN telah menyelenggarakan 2 kegiatan seremoni serupa yaitu di kota Padang dan Semarang. Direncanakan pada Desember nanti, Bank BTN akan menyelenggarakan kegiatan serupa di kota Pati.

Chaerul menambahkan, selain bisnis layanan kiriman uang (cash to account) ke rekening e-Batarapos TKI, BTN juga bekerjasama dengan agen layanan kiriman uang seperti Moneygram dan Finnet (Delima) terkait layanan kiriman uang (cash to cash).

Langkah itu  untuk mengakomodir kebutuhan nasabah yang ingin mengambil kiriman uang dalam bentuk uang tunai di Bank BTN. Dari bisnis ini nantinya Bank BTN akan mendapatkan pendapatan fee based income berdasarkan volume transaksi yang terjadi.

Selain Jepang, Bank BTN juga mengincar bisnis layanan kiriman uang (remitansi) dari Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan di mana banyak Pekerja Magang atau Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di ketiga negara tersebut.