34 Tahun Nganggur, Bandara Blora Akan Didarati Pesawat Akhir Bulan Ini

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Ngloram, Blora.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews.

VIVA – Kerinduan masyarakat Blora, Jawa Tengah, untuk kembali melihat pesawat mendarat di daerahnya akan segera terobati. Setelah 34 tahun lamanya, Bandara Ngloram yang sempat beroperasi pada era Presiden Soeharto akan diuji coba pada akhir bulan ini.

Kepastian itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau langsung proyek pengerjaan bandara itu. Dia menyebut, jika akhir tahun ini sudah ada pesawat yang mendarat di Bandara Ngloram. Saat ini, proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu. 

"Pengerjaan runway akan selesai pada 24 Desember mendatang. Kalau selesai, akan kita uji coba," kata Ganjar, saat mengecek pengerjaan runway Bandara Ngloram Blora, Kamis 12 Desember 2019.

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram yang dibangun sepanjang 1,2 kilometer dari panjang runway sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya, runway bakal diperpanjang hingga 2,6 km. 

"Progresnya tanpa banyak bicara, Insya Allah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng," katanya. 

Setelah pengerjaan runway selesai, pada Januari tahun depan mulai dilakukan penggarapan terminal penumpang. Sehingga, lanjut Ganjar, akhir 2020, diharapkan bisa beroperasi. 

Dengan demikian, akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak. Terlebih, kata Ganjar, bandara tersebut sangat dekat dengan stasiun. 

"Kalau kerja samanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi, bandara ini dari stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka, transportasi kereta dan bandara terintegrasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Blora, Djoko Nugroho mengungkapkan kebahagiaannya, karena akhirnya bakal melihat hilir mudik pesawat di wilayahnya, setelah menunggu 34 tahun. 

Bandara Ngloram yang sudah ada sejak 1980 itu, dibangun untuk mendukung proyek-proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya yang mulai berkembang. 

Pertama kali yang mendarat adalah Presiden Soeharto. Namun, empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi. Hingga akhirnya, pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam. 

"Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak, Insya Allah akhir tahun ini ada pesawat yang mendarat," ujar Djoko. (asp)