Pemanfaatan Energi Terbarukan Masih Sangat Minim, Hanya 14 Persen

Chief Communications Energi Mega Persada, Adinda Andarina Bakrie.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Pemanfaatan energi terbarukan (EBT) di Indonesia saat ini baru berkisar di angka 14 persen. Meskipun, Indonesia sebenarnya sangat kaya akan sumber energi terbarukan, seperti angin, matahari, air, panas bumi, dan arus laut.

Chief Communications Energi Mega Persada, Adinda Andarina Bakrie menjelaskan, rendahnya angka pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT itu ditengarai karena dalam hal penyediaan listrik saat ini Indonesia masih dominan mengandalkan minyak, gas bumi, serta batu bara.

"Padahal potensi total dari energi terbarukan Indonesia itu bisa mencapai 442 gigawatt. Sayangnya kekayaan yang berlimpah ini belum maksimal dimanfaatkan," kata Dinda dalam diskusi di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 12 Februari 2020.

Di masa depan, dengan semakin rendahnya biaya produksi EBT, serta dengan semakin berkembangnya teknologi, bukan tidak mungkin EBT akan menjadi tumpuan bagi masa depan energi Indonesia.

Karenanya, Indonesia harus segera bergegas untuk menggenjot upaya pengembangan EBT demi menuju ketahanan energi, dan demi mengurangi beban anggaran belanja negara, serta lingkungan yang bersih.

"Indonesia ini kan secara geografis adalah negara kepulauan, maka pemanfaatan potensi energi terbarukan dari daerah setempat itu sangat sesuai. Misalnya pemanfaatan energi matahari atau bahkan energi angin," Kata Dinda.

"Apalagi pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya telah menargetkan bauran energi bisa mencapai sebesar 23 persen di tahun 2025, dan sebanyak 31 persen di tahun 2050," ujarnya.