Tiga Tips Pacaran Sehat Secara Keuangan Versi MAMI

Lestari Mitos Pacaran Putus kalau Berduaan di Bukit Cinta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Pacaran adalah proses menuju komitmen hidup senang maupun susah. Rasa sayang kepada pasangan sering diekspresikan dengan cara memanjakan. Namun tentu saja ada batasan dalam memanjakan pasangan.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha menuturkan, sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan pasangan, tahapan berpacaran memang sering dilalui.

“Tahap berpacaran sering disebut sebagai tahap pendekatan dan mencari kecocokan sebelum menuju tahap yang lebih serius dalam berkomitmen atau menikah,” ujarnya dikutip VIVAnews dari keterangan tertulis, Sabtu 22 Februari 2020. 

Jika dirangkum ada tiga poin yang menurutnya penting dilakukan agar pacaran sehat secara keuangan: 

1. Terbuka dengan pasangan

Dimas menuturkan, Tahap pendekatan adalah saatnya mengenal pasangan dan level kompromi yang dapat kita berikan satu sama lain. Itulah saatnya untuk saling terbuka, menjadi diri sendiri apa adanya.

Kejujuran sangatlah penting dalam membina hubungan, termasuk jujur dalam keuangan. Apakah keuangan yang kita miliki sudah 100 persen mandiri adalah hasil keringat sendiri atau masih ada bantuan dari orang tua.

 
2. Sesuaikan dengan kemampuan

Ketika menunjukkan rasa sayang kepada pasangan, adakalanya memberikan barang-barang yang harganya tidak murah. 

“Bagi yang suka memanjakan pasangan, coba tanyakan apakah pasangan masih akan menyayangi kita seandainya tidak punya uang,” ujar Dimas.

Ketika memberi suatu benda materiil kepada pasangan, menurutnya, sesuaikan dengan kondisi kantong, jangan sampai berutang yang justru akan memberatkan kondisi finansial masa depan. Memasuki tahap ini, biarkan hati bekerja untuk menjajaki kecocokan secara wajar, murni, tanpa kepalsuan dan emosi atas kekayaan atau keserakahan.

 
3. Mulai atur pola manajemen keuangan

Saat kedua pasangan sudah yakin dengan pilihannya dan berani menatap hari depan bersama, langkah berikutnya adalah memulai perencanaan rumah tangga. Bagaimana membangun keluarga mandiri ke depannya, termasuk mandiri secara keuangan.

“Langkah pertama adalah pengaturan pola manajemen keuangan,” kata dia.

Masing-masing harus bisa mengetahui berapa pengeluaran setiap bulan, berapa utang yang dimiliki serta berapa aset yang dimiliki. Jangan lupa untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk investasi, demi masa depan yang lebih baik.

“Masih ada tahapan berikut yang membutuhkan perencanaan keuangan yang matang: menikah, memiliki anak, sekolah anak, rumah, hingga persiapan pensiun,” lanjut dia.

Dalam hal ini keterbukaan finansial menjadi faktor penting. Sudah ada saling percaya, bahkan mulai tumbuh saling ketergantungan. Dan semua kepercayaan dan saling terbuka ini tidak akan terjadi, jika tidak dilatih sejak awal pacaran.

“Biarkan hati yang menjajaki secara murni kecocokan masing-masing. Pacaran adalah proses mencari kesiapan untuk hidup senang maupun susah secara bersama. Inilah yang disebut pacaran yang sehat finansial,” tutup dia.