Cegah Kasus Seperti Jiwasraya, Pengamat: Seluruh BUMN Perlu Diselidiki

PT Asuransi Jiwasraya (Kantor Pusat)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Kasus Jiwasraya disebut menjadi bukti bahwa aset perusahaan BUMN bisa menjadi bancakan oleh beberapa oknum pengurus untuk kepentingan pribadi, kelompok bahkan politik. Kasus Jiwasraya ini banyak diminta agar diusut hingga tuntas ke akarnya.

Pengamat BUMN dari Lembaga manajemen FEB UI, Toto Pranoto menuturkan, rekam jejak seluruh BUMN perlu diselidiki saat ini. Hal ini bertujuan agar kasus seperti Jiwasraya tak terulang lagi dan tidak menjadi preseden buruk ke BUMN lain.

"Kasus ini jangan cuma berhenti di lima orang pengurus Jiwasraya yang ditangkap, tapi usut hingga ke akar dan kecurigaan lainnya," kata Toto dikutip dari keterangannya, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.

Ia menyebut, pemeriksaan saat ini masih kepada para tersangka manipulasi investasi dan pelaku trading saham. Belum sampai pada level siapa saja penerima dana manipulasi tersebut.

"Padahal sudah sejak awal Jiwasraya telah di-warning oleh lembaga pengawas dalam hal ini pihak OJK (Otoritas Jasa Keuangan), namun kenapa pemilik membiarkan sehingga bisa terjadi penggelapan seperti sekarang?," kata dia.

Ia juga meminta, pengawasan ketat terus dilakukan baik di level industri lewat OJK, pemilik yang memiliki kewenangan yaitu Kementerian BUMN dan auditor negara yaitu BPK untuk bisa serius dan berjalan optimal, guna mencegah hal serupa.

Toto pun menyoroti perusahaan pelat merah lainnya yang mulai menunjukkan gelagat serupa. Hal itu, sambungnya, bukti dari implementasi perusahaan soal Good Corporate Governance (GCG) yang tidak berjalan baik di internal BUMN.

"Alert system di lembaga pengawasan seperti OJK lebih ditingkatkan sehingga bisa langsung mendeteksi BUMN yang bermasalah. Terakhir, proses law enforcement di BUMN ditegakkan tanpa pandang bulu," ujar Toto.