Tips Investasi Reksa Dana Agar Tak Merugi

Ilustrasi investasi.
Sumber :

VIVA – Pengamat pasar modal, Yanuar Rizky buka-bukaan terkait tips investasi reksa dana agar tak merugi. Sejak awal investasi, dia menuturkan investor harus jeli dan teliti membaca kontrak perjanjian atau prospektus.

Dia menjelaskan, Manajer Investasi (MI) dalam menawarkan produknya harus diketahui bersama secara transparan. Sehingga apabila ada permasalahan, tidak sepenuhnya menjadi kesalahan salah satu pihak.

“Tergantung isi kontraknya atau prospektus. Jika MI melakukan tindakan sesuai dengan isi prospektus tidak bisa disalahkan,” ujar Yanuar dikutip dari keterangannya, Jumat 6 Maret 2020.

Dia menegaskan, kerugian yang dialami investor akibat adanya penertiban atau likuidasi produk reksa dana kelolaan MI yang dilakukan regulator, itu merupakan bagian dari risiko investasi. Apalagi, di tengah kondisi pasar modal yang memburuk serta periode likuidiasi yang relatif singkat turut menekan pengembalian aset investasi investor.

“Jadi kondisi penurunan aset investasi para investor di reksa dana tersebut juga merupakan bagian risiko berinvestasi,” katanya.

Dari sisi regulator pun, menurutnya, MI pasti bekerja secara aturan dan juga berpegang teguh pada isi prospektus dalam memberikan sanksi. OJK akan bertindak jika menemukan indikasi pelanggaran.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan, penyusutan aset investasi merupakan bagian dari konsekuensi. Sejak awal ini harus dicermati investor.

Sebetulnya, ujar dia, banyak investor yang mengetahui akan hal ini. Sehingga sudah seharusnya investor melapor jika ada MI yang menjanjikan tingkat pengembalian (return) investasi pasti kepada calon investor.

“Jika MI menjanjikan secara tertulis tentu bisa dilaporkan. Karena ada risiko bubble jika tidak disetop dengan janji fixed return," ujar Hans.

Dari indikator kinerja IHSG saat ini, terlihat telah turun 14,89 persen sepanjang tahun 2020. Laju penurunan itu disebut tergolong paling buruk di antara bursa utama dunia lainnya. Dua bursa lainnya lebih buruk dari IHSG adalah SETi (Thailand) turun 15,46 persen dan Merval (bursa Argentina) turun 16,07 persen.