Redam Dampak Corona, BTN Siapkan Rp275 Miliar untuk Buyback Saham

Bank BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk bakal melakukan pembelian saham perseroan berkode BBTN, tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Aksi korporasi ini sudah disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengingat terjadinya fluktuasi harga saham seperti saat ini.

Direktur Finance, Planning and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, perseroan mengikuti anjuran dari OJK dan pemerintah dalam rangka perbaikan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 yang telah mewabah saat ini.

Dengan cara melakukan stabilisasi harga saham dan meningkatkan kepercayaan pasar akan kinerja BTN ke depan. Serta, memberikan insentif variabel dalam bentuk Long Term Incentive (LTI) kepada pengurus bank dan pegawai. Di mana dana LTI ini akan digunakan untuk pembelian Saham BBTN melalui pasar sekunder.

"Pembelian saham juga dimaksudkan untuk memotivasi pegawai dalam mendukung kinerja perusahaan sesuai dengan penilaian tertentu," ujar Nixon dikutip dari keterangannya di Jakarta, Senin 30 Maret 2020.

Nixon menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp275 miliar untuk melakukan pembelian saham BBTN. Perseroan telah menunjuk perusahaan sekuritas sebagai perantara pedagang efek untuk melakukan pembelian saham tersebut.

Menurut Nixon, pembelian saham seluruhnya diarahkan pada saham di pasar sekunder untuk program LTI serta dalam rangka mendorong implementasi Prudential Risk Taking sesuai POJK No.45.

Lebih lanjut dia menjabarkan, BTN telah menyiapkan skenario pembelian saham dengan tiga tahapan pembelian. Langkah itu akan dimulai pada 2020 sebesar 50 persen dari total anggaran yang disiapkan.

Kemudian dilanjutkan pada 2021 dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25 persen dari dana yang disiapkan untuk pembelian saham tersebut.

"Jadi tahun 2020 kami sudah siap untuk melakukan pembelian saham dengan alokasi dana sebesar Rp137,5 miliar, atau 50 persen dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp275 miliar,” ujarnya.

Nixon mengatakan pembelian saham BBTN tersebut tidak akan mengganggu bisnis perseroan. Tapi dinilai justru akan memberikan sentimen positif bagi kinerja perusahaan. 

"Karena peruntukannya ditujukan untuk pengurus bank dan pegawai BTN, maka diharapkan dapat mendorong pelaksanaan budaya berbasis kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi dan stabilisasi harga saham perseroan," tegasnya.