Bertahan saat Pandemi Corona, AP II Hemat Biaya Listrik hingga Capex

Sumber :

VIVA – Pandemi virus corona atau Covid-19, tentunya berdampak besar pada sejumlah industri, salah satunya pada penerbangan nasional dan global. Di mana, jumlah penumpang dan pergerakan pesawat mengalami penurunan, lantaran adanya imbauan untuk tetap berada di rumah, serta tidak melakukan perjalanan dengan pesawat.

Menyikapi hal itu, PT Angkasa Pura II melakukan penghematan biaya operasional di setiap bandara yang dikelolanya, baik itu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang yang menjadi bandar udara tersibuk, atau pun 18 bandara lainnya.

Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan, implementasi penghematan operasional seperti di Bandara Soetta, yakni dengan menghentikan sementara operasional Skytrain untuk disubstitusi dengan optimalisasi shuttle bus sebagai transportasi publik antar terminal.

Kemudian adanya penutupan fasilitas Transit Oriented Development (TOD) di Soekarno-Hatta yang mana, selain bisa menghemat biaya, bertujuan juga untuk mendukung physical distancing dalam rangka Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

"Secara umum, penghematan biaya operasional terbesar adalah di penggunaan listrik. Kami melakukan penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara hingga sekitar 46 persen," katanya, Senin 4 Mei 2020.

Penghematan listrik antara lain dilakukan dengan mengurangi penggunaan fasilitas non prioritas seperti penyejuk udara dan sebagainya, dengan tetap menjaga aspek keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelayanan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penghematan penggunaan air bersih hingga 60 persen, serta penghematan penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara baik sisi udara mau pun sisi darat. 

Adapun selain penghematan biaya operasional, PT Angkasa Pura II juga melakukan penghematan atau pengurangan biaya pemeliharaan fasilitas non prioritas atau yang tidak mendesak. 

"Penghematan sangat ketat juga diterapkan pada pos belanja modal, di mana capex (belanja modal) hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini," ujarnya.

Penghematan capex ini juga mencakup porsi yang sebelumnya direncanakan untuk pengembangan di bandara-bandara Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara (KSP BMN) yaitu Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). 

"Melalui berbagai penghematan biaya, maka seluruh bandara PT Angkasa Pura II dapat tetap beroperasi dengan optimal dan selalu siaga melayani berbagai penerbangan yang masih diizinkan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan dalam rangka mengatasi Covid-19," ungkapnya.