Asosiasi Dukung Erick Thohir Ubah Sarinah Jadi Pusat UMKM Nasional

Situasi pusat perbelanjaan Sarinah usai aksi 22 Mei.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, berencana mengubah konsep Mal Sarinah menjadi pusat perbelanjaan modern yang khusus menjual produk-produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.

Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Akumindo), Ikhsan Ingratubun, menyambut baik rencana Erick Thohir, yang akan menjadikan PT Sarinah sebagai BUMN yang mengelola pusat belanja sebagai wadah bagi produk-produk UMKM tersebut.

Ikhsan berharap, ke depannya Gedung Sarinah akan menjadi pusat UMKM Nasional yang ramai dikunjungi oleh masyarakat, sehingga orang-orang yang mau mencari produk asli Indonesia bisa langsung datang ke Sarinah sebagai pusatnya.

"Kalau itu menjadi prioritasnya Erick Thohir, kita menyambut baik langkah tersebut. Semoga konsep atau idenya mengundang orang datang, sehingga otomatis di situ juga menjadi pusat keramaian atau point of meeting," kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Selasa 12 Mei 2020.

Ikhsan menambahkan, selain kuliner lokal, yang perlu ditampilkan di Sarinah nantinya adalah produk UMKM unggulan yang diterima oleh semua kalangan, baik dari generasi milenial maupun kalangan yang sudah tua. 

"Kalau sekarang kan industri kreatifnya yang tua-tua saja, itu pun old passion. Nah kalau modern fashion atau model masa kini yang sesuai keinginan pasar, itu bisa ramai," ujar Ikhsan.

Selain itu, lanjut Ikhsan, hal-hal tersebut masih bisa juga dipadukan dengan kuliner, lalu dengan industri kreatif yang bagus dengan kebutuhan masa kini agar bisa masuk di semua kalangan.

Karenanya, perlu adanya promosi yang luar biasa, atau sering mengadakan acara-acara yang unik agar masyarakat tertarik dan berbondong-bondong datang ke Sarinah.

"Tempatnya bagus, tempatnya sudah oke banget, tinggal memperbaiki konsepnya saja dengan mengundang orang datang," ujarnya.

Diketahui, pusat perbelanjaan BUMN, Sarinah, bakal segera direnovasi pada Juni 2020 mendatang. Pembaharuan ini dinilai penting dilakukan, agar Sarinah bisa menjadi etalase produk dalam negeri. 

Namun, karena belum redanya wabah covid-19, pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis, dan lain-lain, yang tidak menimbulkan kerumunan (crowd).