Terinfeksi Covid-19, Bayi Perempuan di Lebanon Meninggal

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • vstory

VIVAnews - Seorang bayi perempuan yang terinfeksi Covid-19 meninggal di sebuah rumah sakit di Beirut, Lebanon. Dilaporkan bahwa ini adalah kasus kematian bayi akibat Covid-19 yang pertama di negara tersebut.

Bayi itu dirawat di Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri di Beirut, 25 hari setelah kelahirannya. Ia dipastikan menderita Covid-19 dan cacat jantung bawaan.

Rumah sakit menyatakan bayi itu mengalami radang akut di paru-parunya karena Covid-19. Lalu, tim spesialis dikirim dari Rumah Sakit Al-Rasoul Al-Azam yang dikelola Hezbollah untuk melakukan operasi pada jantungnya.

"Tragedi ini mengingatkan kita bahwa Covid-19 belum berakhir," kata Badan Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF, seperti dilansir dari laman al-monitor.com, Kamis, 25 Juni 2020.

Lebanon melaporkan 22 infeksi baru pada Rabu, 24 Juni 2020, sehingga jumlah total kasus Covid-19 secara nasional menjadi 1.644. Kematian bayi itu membuat angka kematian menjadi 33.

"Sedih. Semoga jiwanya istirahat dalam damai. Pikiran kami bersama keluarganya," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri, yang merupakan rumah sakit utama yang merawat virus corona di Lebanon, Firass Abiad.

Abiad menambahkan bahwa rumah sakit secara alami memiliki staf, pasien, dan pengunjung. Semuanya berhubungan satu sama lain dalam ruang terbatas. Hal tersebut justru mempermudah penyebaran virus.

"Kasus-kasus lain yang tidak terindentifikasi di masyarakat membuat rumah sakit dan pasien dalam risiko," katanya.

Sementara itu, Badan Bantuan PBB untuk para pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwa Covid-19 itu ada di dalam kamp-kamp Lebanon untuk orang-orang Palestina. Namun, tidak lagi menjadi ancaman.