Jokowi: Menuju Negara Besar, yang Cepat Kalahkan si Lambat

Presiden Jokowi saat di kawasan industri terpadu Batang.
Sumber :
  • VIVAnews/Eduward Ambarita

VIVA – Presiden Jokowi menyatakan ukuran menjadi negara besar bukan lagi bagaimana cara mengalahkan negara kecil. Bagi dia, di tengah kompetisi yang makin ketat, justru salah satu syarat menjadi negara maju adalah bersaing menjadi negara paling cepat. 

Menurut dia, persaingan tersebut dalam artian menuju negara ramah investasi dengan membangun industri terintegrasi sehingga menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

"Karena sekarang ini bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat," kata Jokowi saat meninjau Kawasan Industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa 30 Juni 2020.

Jokowi bilang ruwetnya birokrasi memperlambat kemajuan negara. Ia mencontohkan, pengurus izin satu pintu untuk suatu investasi salah satunya. Jangan lagi, kata dia, perusahaan-perusahaan besar kabur tak ingin berinvestasi di Tanah Air lantaran berbelitnya izin yang diberikan.

"Ini juga terus saya sampaikan pada para menteri dan Kepala BKPM dilayani dan dikejar. Disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan. Baik urusan lahan urusan izin, urusan listrik, gas dan lain-lain yang ini akan memberikan sebuah daya saing negara kita dalam rangka mereka mau merelokasi ke Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, kepala negara kembali mengungkit, pernyataan dirinya tahun lalu perihal 33 perusahaan besar dunia yang merelokasi usahanya dari Tiongkok ke negara lain. 

Kali ini, tegurannya tersebut setidaknya dijawab perlahan. Sebanyak tujuh perusahaan bakal menanamkan investasi di kawasan industri seluas 4 ribu hektare di Jawa Tengah.

"Jangan sampai kita tidak mendapatkan perusahaan itu untuk mau masuk ke Indonesia. Jangan kalah dengan negara-negara lain," kata dia.