Calon Pengendali Bank Bukopin Temui Regulator dan BRI

KB Kookmin Bank berencana tambah modal di Bank Bukopin
Sumber :
  • VIVA

VIVA – Manajemen KB Kookmin Bank beserta Manajemen Bank Bukopin mengadakan pertemuan dengan Perwakilan Nasabah Korporasi Bank di Jakarta, hari ini, Kamis, 2 Juli 2020.

Direktur Utama Bukopin Rivan A. Putranto mengatakan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari perkenalan KB Kookmin Bank sebagai calon Pemegang Saham Pengendali Bank Bukopin, kepada para nasabah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan pernyataan efektif secara resmi atas aksi korporasi penerbitan saham baru Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) pada 30 Juni 2020, yang akan segera dilanjutkan dengan proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

"Kehadiran Manajemen KB Kookmin ini adalah bukti keseriusan Bank asal negeri ginseng itu berinvestasi di Indonesia tepat satu hari setelah PUT V mendapatkan pernyataan efektif dari OJK," kata Rivan usai pertemuan itu.

Baca juga: Besarkan Bank Bukopin, KB Kookmin Bank Punya Aset Rp4.000 Triliun

Pada 1 Juli 2020, dia mengatakan, perwakilan manajemen KB Kookmin Bank, yang saat ini memegang 22 persen saham Bukopin, terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan regulator perbankan yaitu OJK.

Hadir dalam pertemuan tersebut Managing Director KB sekaligus Komisaris di Bank Bukopin Chang Su Choi, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono serta Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo.

"Selepas melakukan pertemuan dengan OJK, manajemen KB Kookmin Bank melakukan kunjungan ke BRI dalam rangka courtesy visit berkenaan dengan pendampingan (Technical Assistance) yang diberikan BRI kepada Bank Bukopin," ungkapnya.

Kookmin Bank, dikatakannya, menjadi satu-satunya Pembeli Siaga yang akan menyerap sisa saham baru yang tidak diserap pemegang saham lainnya. Diperkirakan, KB akan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham mencapai 37,6 persen. 

"KB akan terus melanjutkan proses penambahan kepemilikan sahamnya hingga menjadi pemilik mayoritas Bukopin melalui mekanisme yang sedang dibahas dengan regulator," tutur dia.

Dari aksi korporasi tersebut, jumlah saham yang akan diterbitkan Bukopin terdiri dari saham kelas B sebesar 4,66 miliar atau 40 persen dari jumlah saham beredar saat ini.

Dengan rasio tersebut, maka setiap 5 saham lama akan mendapatkan 2 HMETD,  kemudian 1 HMETD berhak untuk mendapatkan 1 saham jika dilaksanakan pada periode pelaksanaan HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp180 per saham.