Pengembang Tunda Pembangunan Enam Bulan

Sumber :

VIVAnews - Permintaan perumahan menengah ke bawah pada 2009 nanti diprediksi akan stagnan, sehingga membuat pengembang menunda proyek yang belum berjalan selama enam bulan.

Upaya lain untuk mengatasi lesunya bisnis properti tahun depan, mereka akan beralih ke segmen yang lebih tinggi seperti kondominium.

"Tapi yang pasti pengembang yang belum melakukan pembangunan akan menunda proyek selama enam bulan," terang Associate Director Research and Advisory PT Cushman and Wakefield Arief Rahardjo di Bursa Efek Indonesia, Kamis 18 Desember 2008.

Kontraktor akan mencermati lebih dulu kondisi pasar 2009 yang tidak menentu. Mahalnya biaya konstruksi, biaya suku bunga serta mahalnya impor menjadi faktor terjadinya penundaan tersebut. Sedangkan apartemen yang telah dipasarkan atau dalam proses pembangunan masih memaksa kontraktor untuk melanjutkan proyeknya.

"Biasanya proyek yang dipasarkan dan sedang dalam proses sudah mencapai penjualan 40-45 persen. Sehingga menjadi beban kontraktor untuk menyelesaikan," kata Arief.

Permintaan perumahan 2009 diprediksi tidak jauh berbeda dengan 2008. Perbandingan permintaan dengan penawaran 69:97 persen atau kumulatifnya 19.000 unit dibanding 97.000 unit. "Namun sewa akan lebih fleksibel dan semakin kompetitif," ujarnya.

Kondisi ini akan menarik bagi kalangan menengah dan menengah atas yang memperlakukan properti sebagai investasi. "Segmen middle up dan upper (menengah dan menengah atas) akan memilih mana yang lebih menguntungkan, properti atau deposito," kata  Arief.

Sebab dua kalangan inilah yang  terkena imbas paling besar akibat naiknya bunga KPR dan KPA. Untuk menyiasati turunnya permintaan perumahan di kalangan ini, pengembang menyiasatinya dengan membidik kalangan ekspatriat dengan menawarkan apartemen dan kondominium.