Rusuh Kuningan Bukan Bentrok, Itu Penyegelan

Kapolri, Bambang Hendarso Saat Memastikan Noordin Tewas
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan Kepolisian akan melakukan tindakan atas terjadinya kerusuhan di Kuningan, Jawa Barat.

Namun, Kapolri tidak menganggap kerusuhan di Kuningan sebagai bentrokan.

"Tidak bentrokan. Tapi penyegelan terhadap tempat ibadah Ahmadiyah," kata Kapolri usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kamis, 29 Juli 2010.

Selanjutnya, Kapolri menyerahkan kasus ini ke Kepolisian Daerah setempat. "Nanti diserahkan ke Polda," kata dia.

Kerusuhan di Kuningan terjadi sebagai buntut penyegelan tempat ibadah Jamaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat.

Rusuh Kuningan berawal saat warga sekitar menuntut agar jemaah Ahmadiyah tidak lagi menjalankan segala aktivitas keagamaan -- yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Insiden diperparah saat masjid tempat jamaah Ahmadiyah beribadah disegel -- saat sedang beraktivitas, serta anak-anak mereka tengah bersekolah.

Seperti dilansir situs tvOne, barangkali hanya Provinsi Kepulauan Riau, warga Ahmadiyah bisa hidup damai. Mereka bisa hidup berdampingan dengan warga sekitarnya.

Mantan pemimpin Ahmadiyah di Pulau Bintan [Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan], M Nasrun, yang saat ini menjadi Mubaligh Ahmadiyah di Batam, mengatakan bahwa hubungan sosial antara pengikut Ahmadiyah dengan masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung baik. Bahkan belum pernah ada konflik. (umi)