Bappenas: Angka Kemiskinan Turun 0,8%

Antrean Warga Miskin Kediri
Sumber :
  • Surabaya Post

VIVAnews - Pemerintah mengklaim empat target indikator utama perekonomian makro dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 untuk tahun 2010 telah tercapai. Empat indikator tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan.

Dalam RPJMN 2010-2014, untuk 2010 target pertumbuhan ekonomi 5,6 persen, tingkat inflasi 6 persen, tingkat pengangguran 7,6 persen, dan tingkat kemiskinan 13,5 persen.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyatakan, pertumbuhan ekonomi pada semester pertama tahun ini mencapai 5,9 persen, inflasi 6,2 persen, pengangguran 7,41 persen, dan kemiskinan 13,3 persen.

"Arah pembangunan pada 2010 sudah on track, sesuai dengan RPJMN. Momentum ini harus kita jaga," kata Armida di kantornya, Jakarta, Rabu 20 Oktober 2010.

Armida menekankan, menurunnya tingkat kemiskinan sekitar 0,8 persen merupakan prestasi luar biasa. Di dunia, penurunan angka kemiskinan 0,1 persen sudah dianggap bagus, 0,1 - 0,3 persen lebih baik, 0,5 persen sangat baik, dan di atas 0,5 persen dianggap luar biasa. "Indonesia 0,8 persen itu luar biasa karena negara lain ada yang angka kemiskinannya meningkat," katanya.

Karena prestasi itulah Bappenas menargetkan pada 2011 anga kemiskinan dapat berada pada level 12,5 persen. Armida mencontohkan, di Amerika sendiri 1 dari 8 penduduk Amerika adalah miskin dan mendekati miskin. "Berarti tingkat kemiskinan di Amerika sekitar 12,5 persen," katanya.