Kisah Korban Penyerangan di Ponpes Pasuruan

Oegroseno dan Badrodin Haiti
Sumber :
  • Antara/ Irsan Mulyadi

VIVAnews -- Sejumlah santri terluka dalam penyerangan sekelompok orang ke Pesantren Al Ma'hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Beji, Pasuruan, Selasa sore.

Salah satunya Muhammad Ali Reza (15), yang terkena lemparan batu di bagian mata kanan. Kini ia menjalani perawatan di RS Mata Undaan, Surabaya.

"Kelihatannya lukanya cukup parah. Kami menunggu hasil CT Scan dari dokter," kata salah seorang staf pengajar Ponpes YAPI, Abdillah Al Habsy, Rabu 16 Februari 2011.

Dikatakan, Reza harus dioperasi karena kelopak mata kanan robek. Dan, dikhawatirkan berpengaruh pada penglihatannya.

Lelaki tersebut mengisahkan, saat terjadi penyerangan, Reza berada di pintu gerbang untuk berusaha menghalau penyerang. Namun, santri tersebut kemudian tergeletak akibat terkena lemparan batu yang tepat mengenai mata.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Badroddin Haiti mengatakan, aksi pelemparan batu ke pesantren Al Ma'hadul tidak direncanakan. Penyerangan itu disinyalir merupakan kasus kriminal murni.

Badroddin menjelaskan, penyerangan yang dilakukan massa yang mengendarai sepeda motor itu berawal dari saling ejek pada pertandingan futsal dua tim.

"Peristiwa saling ejek di pertandingan futsal itu berbuntut pelemparan batu ke pondok pesantren," ujar mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

Sebelumnya, pimpinan pesantren Habib Ali bin Umar mengatakan, penyerangan terjadi sekitar pukul 14.15 WIB.  Saat itu para  santri sebagian ada yang istirahat, sebagian ikut turnamen futsal. Penyerangan ini bukan kali pertama, namun sudah berulang beberapa kali. (sj)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya