Ingin Maju, RI Harus Kembangkan Telematika

Ilustrasi menara BTS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad Firman

VIVAnews - Cita-cita Indonesia menjadi negara maju berperingkat 10 besar dunia pada 2025 dan 6 besar dunia pada 2045, harus didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Inovasi dan daya saing yang kuat merupakan syarat pokok utama.

Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Menko Perekonomian Eddy Satriya mengatakan, selama ini perbaikan infrastruktur diunggulkan untuk mempercepat pencapaian ini. "Namun, sebenarnya bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga telekomunikasi," kata dia di Jakarta, Kamis 12 Mei 2011.

Dia mengatakan, industri telematika (ICT), khususnya broadband, tak kalah penting dari infrastruktur fisik. Menurut dia, telematika justru akan meningkatkan daya guna infrastruktur, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Eddy mengungkapkan, saat ini telematika telah menjadi kegiatan utama ekonomi nasional yang rencana pengembangannya diitegrasikan dalam Master Plan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, masuknya Indonesia ke era broadband, diperkirakan akan mendatangkan tambahan investasi Rp96 triliun hingga Rp169,5 triliun.

Ekonom Fasial Basri mengungkapkan, industri telematika membantu menyatukan jarak geografis yang luas. Dengan ICT, semua jarak menjadi sama. "Kegiatan ekonomi yang tumbuhnya kencang, adalah daerah yang intensitas penggunaan telematikanya tinggi," kata Faisal.

Presiden Direktur  PT Telkomsel Sarwoto Atmosutamo mengatakan "10 persen pertumbuhan broadband dapat mempengaruhi lebih dari satu persen ekonomi secara umum," katanya.