Karyawan Minta Bos Freeport dari AS Datang

Mogok massal karyawan PT Freeport
Sumber :
  • Istimewa

VIVAnews - Sudah tiga hari ribuan karyawan PT Freeport Indonesia melakukan aksi mogok kerja, menuntut peningkatan kesejahteraan. Hari ini, sejak pukul 08.00 WIB, para pekerja sudah berada di pintu masuk Kuala Kencana, area manajemen Freeport.

Pihak karyawan yang dipimpin Sudiro bertemu dengan manajemen. Namun tanpa mencapai kesepakatan. Pertemuan kembali dilanjutkan, Rabu 7 Juli sekitar pukul 12-13 siang. "Kami dari SPSI pimpinan Sudiro sebanyak 11 Orang baru bertemu manajemen, dan saat ini sedang istirahat," kata Jeremias Demetouw pengurus SPSI pimipinan Sudiro melalui telepon selulernya, Rabu 7 Juli 2011.

Kepada manajemen perusahaan, kata Jeremias, yang dipimpin wakil Presiden Direktur Freeport Sinta Sirait dan jajaranya, SPSI meminta pemilik modal Freeport hadir dan ikut berunding. "Kami menuntut, pemilik Freeport James Muffet  dari Amerika hadir dan ikut berunding dengan kami, namun, manajemen perusahaan belum memberikan jawaban," kata dia.

Pertemuan, sambungnya, akan berlanjut siang ini, mendengar jawaban manajemen, apakah bersedia menghadirkan pemilik Freeport.

Sementara ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPR Papua, Yan Mandenas di ruang kerjanya menegaskan, perusahaan tambang Freeport selama ini selalu penuh dengan persoalan, baik itu limbah, kontrak karya, pelanggaran HAM, adanya kandungan uranium tapi tidak transapran. Sekarang yang mengemuka persoalan internal.

Kata dia, pihaknya sudah beberapa kali mendorong DPR Papua melakukan audit terhadap Freeport, baik itu lingkungan hidupnya, limbah serta temuan uranium, tapi selalu terhadang oleh kepentingan-kepentingan tertentu.

Mengenai mogok kerja ribuan karyawan yang masih berlangsung, menuntut kesejahteraan, Mandenas meminta Presiden RI turun tangan. "Ini kan obyek vital nasional, semua kontrak dilakukan secara nasional, mestinya presiden turun menyelesaikan persoalan karyawan dengan manajemen," imbuhnya.

(Laporan: Banjir Ambarita| Papua, Umi)