Kunjungan SBY ke Bali Disambut Teror Bom

Iring-iringan mobil pengawal Presiden SBY
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews – Ancaman bom terjadi saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Bali dalam rangka membuka  Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ke-44 ASEAN di Nusa Dua, Selasa 19 Juli 2011. Tim Gegana pun langsung turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran ancaman teror bom tersebut.

Ancaman teror bom itu terjadi pada dua titik, yaitu Pusat Perbelanjaan Hardys di Jalan By Pass Kediri, Tabanan, dan sebuah masjid di Kampung Jawa yang terletak di Jalan Kamboja, Tabanan. Ancaman teror bom itu dikirim melalui pesan singkat (SMS).

Ancaman itu pertama kali diterima oleh seorang karyawan Hardys. SMS itu menyatakan bom sudah dipasang di pusat perbelanjaan itu. Setelah mendapat SMS ancaman, sang karyawan segera melapor kepada atasannya yang kemudian diteruskan ke polisi.

Tak berselang lama, tim Gegana Polda Bali pun turun ke lokasi. Seluruh bangunan Hardys diperiksa secara teliti. Gegana pun menurunkan anjing pelacak untuk mengendus di mana lokasi bom itu diletakkan oleh si peneror. Namun, hasil penyisiran yang dilakukan di gedung berlantai dua itu tak ditemukan benda mencurigakan.

Teror bom kedua didapati oleh seorang pengurus Masjid Al Huda, Kediri, Tabanan. Laporan itu pun langsung diteruskan ke polisi dan Gegana segera mengecek ke lokasi. Namun lagi-lagi, tim Gegana Polda Bali tak menemukan hasil apapun.

Kapolres Tabanan, AKBP Anak Agung Sudana saat dikonfirmasi membenarkan tentang teror bom tersebut. “Ya benar ada ancaman teror bom, namun hasilnya nihil,” kata dia saat dihubungi VIVAnews.com melalui telepon genggamnya, Selasa 19 Juli 2011.

Sudana melanjutkan, sat ini pihaknya sedang melakukan pengkajian internsif terhadap ancaman teror tersebut. “Saat ini kami melakukan penyelidikan intensif. Belum diketahui apa motifnya. Kami juga masih melakukan pendalaman siapa pengirim SMS tersebut,” imbuh Sudana. (eh)

Laporan: Laporan Bobby Andalan l Bali