Kate Winslet Perangi Operasi Plastik

Ilustrasi bedah plastik
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Banyak wanita terobsesi cantik. Mereka yang bernyali besar tak jarang nekat memilih jalan pintas melakukan operasi plastik untuk menyempurnakan bentuk tubuh dan wajahnya.

Dengan kemampuannya mencipta cantik dalam waktu singkat, operasi plastik menjadi populer di kalangan selebritas, di mana kecantikan menjadi salah satu aset penting. Mulai dari operasi hidung, payudara, hingga operasi mempertahankan keremajaan kulit.

Terlepas banyaknya selebritas yang memuja operasi plastik, muncul Kate Winslet yang lantang menyerukan perlawanan terhadap bedah estetika ini. "Operasi plastik sangat bertentangan dengan moral saya. Dan, saya tidak akan menyerah dengan rayuan operasi plastik," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media Inggris, seperti dikutip ABC News.

Winslet yang cukup dikenal berparas cantik dengan memiliki lekuk tubuh seksi ini mengatakan bahwa ia dibesarkan dalam lingkungan yang sangat menghargai keindahan alam. Menjadi seorang aktris ternama tak cukup membuat prinsipnya terkikis.

Selain Winslet, sejumlah selebritas yang sesumbar anti-operasi plastik adalah aktris peraih Oscar Rachel Weisz, 41, dan Emma Thompson, 52. "Bagi kami, sungguh mengerikan membuat wajah 60 tahun menjadi 30 tahun lebih muda. Saya tidak akan mengutak-atik tubuhku," kata Thompson.

Sementara menurut Weisz, "Orang yang terlihat terlalu sempurna justru tidak akan terlihat seksi atau menjadi sangat indah."

Seruan Winslet yang disinyalir tengah membangun komunitas selebritas antioperasi plastik itu juga memunculkan serangan balik dari para dokter bedah estetika.

"Semua prosedur kecantikan dilakukan dengan kemahiran dan ketrampilan, yang menjadi masalah justru mereka yang berpikir secara berlebihan," kata Dr Rhoda Narins, direktur pusat bedah laser dermatologi di NYU Langone Medical Center.

Dr Stephen Greenberg, salah satu direktur pusat bedah plastik di New York mengatakan bahwa operasi plastik merupakan pilihan individu atas kenyamanan dirinya sendiri. Ia tak melihat kesalahan pada mereka yang melakukannya. "Tak harus terpengaruh mereka yang mungkin menganggap tindakan bedah ini sebagai hal yang salah," ujarnya.

Dr Julius Few, direktur sebuah institut bedak estetika di Chicago, menambahkan bahwa operasi plastik terkesan buruk karena orang hanya melihat kasus-kasus yang gagal atau pilihan bedah yang keliru. "Seperti Heidi Montag yang melakukan prosedur operasi berkali-kali yang berisiko, tapi ini kan bukan menjadi alasan untuk menghukum prosedur bedah plastik secara keseluruhan." kata Few. (eh)