Mantan Staf Muhaimin: Saya Kooperatif

Ali Mudhori, mantan Staf Menakertrans
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Eka Sukmawati

VIVAnews - Ali Mudhori, mantan staf Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar membantah dirinya mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ali Mudhori menegaskan siap kooperatif dengan KPK.

"Saya lahir batin siap datang dalam panggilan kedua sebagai saksi dari Dhanarwati besok," kata Ali Mudhori usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu 14 September 2011.

Menurut Ketua PKB Lumajang, Jawa Timur, ini pada panggilan pertama Senin 12 September 2011 itu dirinya sudah memberitahu KPK bahwa berhalangan hadir. Mudhori mengaku sudah memberitahukan KPK bahwa dirinya sakit.

"Saya sudah memberitahukan ke KPK bahwa saya tidak dapat hadir karena alasan sakit. Dan saya tunjukkan bukti laboratoriumnya kalau saya sakit waktu itu," kata mantan anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa ini.

Ali Mudhori menegaskan, kedatangannya hari ini ke KPK sebagai bukti dan komitmen dirinya dalam mendukung KPK memberantas korupsi. Ali Mudhori berjanji untuk kooperatif kepada KPK.

"Saya senang kepada KPK sebagai ujung tombak hukum kita," kata Ali Mudhori. "Besok kan pemeriksaan nih, habis pemeriksaan kita jumpa pers lagi."

Rencananya, panggilan kedua KPK kepada Ali Mudhori akan dilakukan pada Kamis 15 September 2011. Bagaimana dengan sebutan dirinya sebagai staf khusus Muhaimin? "Besok saja," singkat Mudhori.

Muhaimin Iskandar sudah membantah bahwa Ali Mudhori merupakan staf khusus dirinya. Muhaimin juga membantah pria bernama Fauzi merupakan Kepala Rumah Tangga Kementerian yang dipimpinnya.

"Ali Mudhori bukan staf khusus saya. Ali Mudhori mantan anggota DPR saja. Itu yang saya tahu," kata Muhaimin Iskandar di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 8 September 2011.

Nama Ali Mudhori dan Fauzi terungkap dari pernyataan Rahmat Jaya, anggota tim kuasa hukum salah satu tersangka kasus ini, pengusaha PT Alam Jaya Papua, Dharnawati. Menurut Rahmat, ada tiga nama yang disebut kliennya dan diduga aktif meminta uang kepada PT Alam Jaya Papua. Dia menyebut nama Ali Mudori, Fauzi, dan Acoz. Nama terakhir, Acoz, disebut diduga sebagai orang dekat anggota DPR dari Fraksi PKS Tamsil Linrung. Tamsil sendiri sudah membantah soal ini. (umi)