Darmin: Jaga Rupiah Belum Gunakan Valas

Darmin Nasution, Gubernur BI
Sumber :
  • Antara/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Ancaman krisis zona euro dan Amerika serikat, sempat mendorong rupiah bergerak melemah di atas level Rp9.000 per dolar AS. Menanggapi hal itu, Bank Indonesia terus mengintervensi agar rupaih stabil.

Menurut Gubernur BI, Darmin Nasution, peran serta BI dalam mengintervensi nilai tukar rupiah hingga saat ini masih menggunakan mata uang rupiah.

"Kita itu kan di pasar SUN (Surat Utang Negara) ada yang beli bilateral, ada yang lelang. Nah, lelangnya juga pakai rupiah. Jadi, kita belum melakukan operasi membeli SUN pakai valas," kata Darmin di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 30 September 2011.

Darmin menuturkan, pihaknya akan mengintervensi mata uang domestik menggunakan valas jika keadaan pasar global sudah membahayakan. "Kalau situasinya lebih berat lagi dan sudah kita anggap outflow (dana asing keluar)-nya mengkhawatirkan baru," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah terus melakukan beberapa langkah antisipasi terhadap krisis global. Langkah antisipasi itu mulai dari pembelian kembali (buyback) SUN hingga dana cadangan risiko.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan dalam penanganan krisis, pemerintah terus berkoordinasi dengan BI dalam upaya stabilisasi pasar Surat Berharga Negara (SBN) setiap hari. (sj)