Bursa Indonesia Pagi Ini Kembali Tertekan

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali melemah, saat mengawali perdagangannya. Sentimen negatif ekstenal, disinyalir menjadi pemicu terkoreksinya IHSG 13,82 poin atau 0,40 persen di level 3.517,92 Rabu pagi, 12 Oktober 2011.

Menurut analis PT BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, minimnya sentimen positif serta kabar terkini dalam mengatasi krisis utang di wilayah Eropa---yang memicu Dow Jones berfluktuatif dan harga minyak kembali turun---yang direspon negatif bursa regional Asia pagi ini menjadi faktor terkoreksinya IHSG.

"Apalagi, indeks kita sudah dua hari berturut-turut menguat," kata dia dalam laporan risetnya kepada VIVAnews.com.

Analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana berpendapat senada. IHSG hari ini cenderung berfluktuasi dan rawan tekanan jual (profit taking) investor.

"Pergerakkan bursa AS yang cenderung ragu-ragu diperkirakan mendorong pemodal kita cenderung profit taking," ujarnya di tempat terpisah.

Apalagi, dia menambahkan, bursa regional Asia yang dibuka mayoritas melemah pagi ini turut mendorong pelaku pasar domestik lebih memilih melepas kepemilikannya di saham. "IHSG hari ini akan bergerak dengan kisaran 3.450-3.580," ujarnya.

Sementara itu, saat IHSG mengawali transaksinya pagi ini, sebagian besar bursa regional Asia bergerak negatif.

Indeks Hong Kong, Hang Seng turun 49,78 poin atau 0,27 persen ke level 18.091,81. Bursa Tokyo, Nikkei 225 melemah 58,58 poin atau 0,67 persen di 8.715,10.

Selanjutnya, Straits Times, di bursa Singapura terkoreksi 2,05 poin atau 0,08 persen ke posisi 2.691. Serta bursa Korea Selatan, Seoul Composite melemah 2,11 poin atau 0,12 persen menjadi 1.792,91.

Sedangkan Wall Street, pada akhir perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB berfluktuasi.

Dow Jones melemah 16,88 poin atau 0,15 persen ke level 11.416,30. Namun, indesk S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,66 persen.