G20 Bahas Usulan Penguatan Peran IMF

Ilustrasi dolar
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Kelompok 20 negara maju dan berkembang (G20) tengah membahas ide pengucuran dana miliaran dolar untuk menambah likuiditas global melalui Dana Moneter Internasional (IMF). Langkah ini untuk mengantisipasi dampak krisis utang yang tengah terjadi di sejumlah negara Eropa dan menjadi sorotan internasional.

Menurut kantor berita Reuters, sumber-sumber yang terlibat dalam Konfrensi Tingkat Tinggi G20 yang dimulai Kamis lalu hingga hari ini mengungkapkan bahwa ide penambahan dana itu untuk mendukung keputusan yang dibuat pada 2009. Saat itu para pemimpin G20 sepakat untuk menyediakan alokasi khusus sebesar US$250 miliar dalam bentuk Special Drawing Rights (SDR) di IMF untuk 187 negara anggotanya.

Pertemuan G20 kali ini berlangsung di Cannes, Prancis. Sejumlah pemimpin utama negara maju dan berkembang direncanakan hadir dalam pertemuan itu, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Indonesia. 
 
Sebagai tuan rumah, Presiden Nicolas Sarkozy dari Prancis mendesak agar ide alokasi SDR itu bisa dicantumkan dalam Komunike Akhir pada hari ini. Sejumlah anggota G20 bisa memilih untuk menjual sebagian atau semua alokasi SDR mereka ke anggota lain demi mendapatkan dana segar (hard currency) untuk memenuhi kebutuhan neraca pembayaran. Anggota lain pun bisa membeli SDR tambahan sebagai cara untuk merealokasi devisa mereka.

Sumber di G20 juga mengungkapkan bahwa negara-negara pengguna euro (zona euro) juga membicarakan kemungkinan untuk menggabungkan alokasi SDR mereka di IMF. Menurut sumber dari delegasi negara berkembang, bila zona euro menggabungkan alokasi SDR mereka, maka akan tersedia dana sekitar US$200 miliar ke Eropa.

Mekanisme SDR ini dibuat IMF pada 1969 sebagai cara untuk membantu negara-negara anggota. SDR itu dialokasikan sesuai kuota masing-masing anggota, yang berdasarkan pada ukuran relatif negara yang bersangkutan dalam ekonomi dunia. Kuota SDR itu menentukan besar kecilnya hak suara anggota di IMF.  (eh)