Dahlan: Direksi BUMN Harus "Dream Team"

Dahlan Iskan menjadi Meneg BUMN
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan akan mempersilakan direktur utama BUMN membentuk direksi dan komisaris "dream team"  agar program perusahaan dapat berjalan.

"Saya mimpikan setiap BUMN membentuk "dream team", direktur utama diberikan wewenang menyusun direksi sendiri, dengan janji jika ada direksi yang menghambat harus diganti," kata Dahlan Iskan dalam diskusi panel sekaligus peluncuran buku Transformasi BUMN Menuju Pentas Global di Jakarta, Selasa malam, 22 November 2011.

Dahlan menjelaskan saat ini Kementerian BUMN sedang memetakan perusahaan BUMN mana saja yang telah mempunyai direktur utama bagus. Nantinya dirut tersebut akan diberitahu bagaimana cara membentuk direksi "dream team".

Ia berjanji akan melindungi direktur utama BUMN dari campur tangan pihak lain atau orang yang ingin menitipkan nama untuk menjadi direksi. "Saya membentengi jika ada pihak lain yang melakukan itu," katanya dalam acara yang dihadiri para direksi BUMN tersebut. "Tentu kalau direkturnya sudah bagus, akan mengajukan direksi "dream team" baru akan kami lihat, kalau ada 1-2 orang yang kami rasa titipan, harus dievaluasi."

Dahlan mengatakan, untuk membangun direksi "dream team" belum tentu semua dewan direksi harus hebat. Bila semua direksi hebat, saat dikumpulkan menjadi satu belum tentu jalan. "Orang Surabaya punya istilah soto enak dicampur rawon enak belum tentu jadi enak. Jadi walaupun sama-sama enak kalau dicampur belum tentu enak," katanya.

Membangun direksi "dream team", lanjut Dahlan, tidak mesti mencopot direksi baru tapi bisa saja merombak susunan direksi dengan menempatkan orang yang tepat.

Ke depan, Kementerian BUMN juga akan mempersingkat waktu penggantian direktur utama BUMN maksimum satu bulan. Kementerian BUMN sudah menetapkan bobot direktur utama BUMN 80 persen dinilai dari integritas dan kapabilitas. Penetapan maksimal satu bulan penggantian dirut BUMN ini untuk mengecilkan bahaya perpecahan dalam tubuh direksi.

"Kalau berlarut-larut bahaya sekali dan bisa menghancurkan. Karena tidak ada kejelasan, maka dirut yang lama masih merasa berkuasa dan calon dirut yang baru sudah merasa jadi dirut dan menggalang kekuatan internal," katanya. (umi)