Pengusaha Muda Setuju Harga BBM Naik, Asal...

Ilustrasi/Pengisian bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyetujui ide agar pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun Hipmi meminta agar pemerintah tidak menaikkannya secara mendadak.

Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari menjelaskan organisasinya sejak awal mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi, tetapi kalangan pengusaha butuh waktu untuk menyesuaikan kenaikan harga itu. "Jangan tiba-tiba, malam diumumkan besoknya naik," kata dia dalam Diskusi Publik DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin 27 Februari 2012.

Menurut dia, masyarakat memerlukan edukasi agar dapat memahami kenapa harga BBM perlu dinaikkan. Ia meminta pemerintah menyiapkan cetak biru kenaikan harga BBM dalam jangka panjang. "Umpamanya, kenaikan lima persen tiga bulan ke depan, atau bagaimana sampai harga Premium dinaikkan hingga Rp4 ribu. Kalau mendadak banyak perusahaan istirahat di tempat," katanya.

Bagi pengusaha, yang terpenting adalah kepastian pasokan BBM. Percuma jika pemerintah berdebat mahal atau murah, namun di lapangan BBM tak tersedia. Di luar daerah, harga Premium sudah lebih mahal daripada harga yang telah ditetapkan pemerintah karena faktor kelangkaan ini.

"Banyak yang memilih membeli BBM eceran karena SPBU kering. Mahal sedikit, yang penting ada," katanya.

Dia berpendapat lebih baik dana subsidi BBM dan TDL (tarif dasar listrik) dialihkan untuk mengakselerasi daya saing perekonomian nasional, untuk mempersiapkan Indonesia memasuki ASEAN Economic Community pada 2015 mendatang.

HIPMI meminta pemerintah menyesuaikan harga BBM terlebih dulu ketimbang menaikkan TDL. "Jangan sampai TDL duluan. Kalau TDL duluan, nanti BBM naik TDL naik lagi. Jadi, TDL bisa naik dua kali karena BBM bagian dari TDL," katanya. (kd)