Pesawat Trigana Ditembak Dari Jarak Dekat

Trigana Air jenis ATR 42-300 mendarat darurat
Sumber :
  • Antara/ Susylo Asmalyah

VIVAnews – Hasil olah tempat kejadian perkara oleh Tim Puslabfor Mabes Polri di Bandara Mulia, Rabu 18 April 2012 mengungkapkan pesawat Trigana Air PK-YRF yang mendarat di bandara tersebut pada 8 April lalu, ditembak dari jarak dekat.

“Berdasarkan temuan dua proyektil di badan pesawat, pesawat ditembak dari jarak 3 atau 4 meter, dengan tembakan beruntun antara 5 hingga 8 kali,” ujar Wakapolda Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw. Menurutnya, pesawat ditembak saat sudah mendarat dan sedang berjalan menuju apron untuk parkir.

“Roda pesawat sudah berada di landasan. Lalu saat hendak parkir, pesawat ditembak dari sebelah kanan. Ada satu kabel yang putus akibat kena tembakan, sehingga pilot tidak bisa mengendalikan pesawat dan menabrak bangunan,” kata Waterpauw memaparkan kronologi kejadian.

Sementara terkait jenis senjata yang digunakan, polisi masih akan melakukan uji balistik terhadap proyektil yang ditemukan. “Bisa saja senjatanya berbeda-beda karena proyektil yang bersarang di badan pesawat ada sekitar 8 proyektif, tapi baru 2 yang ditemukan,” ucap Waterpauw.

Saksi mata enggan menyebutkan namanya mengatakan, pelaku penembakan berjumlah 5-6 orang, dan mereka menembak dari sekitar got di landasan bandara. Saksi itu juga menyatakan, saat penembakan terjadi, ada anggota polisi yang bertugas di Bandara Mulia dan menyaksikan peristiwa tersebut.

Namun menurutnya, polisi tidak berbuat apa-apa. “Setiap pesawat mendarat, pasti ada polisi yang menjaga. Jadi mereka melihat aksi itu, tapi hanya diam saja,” kata saksi tersebut.

Secara terpisah, DPRD Papua meminta Kapolda dan Pangdam untuk tidak selalu menuding Organisasi Papua Merdeka sebagai pelaku rangkaian penembakan di Papua. “Aksi penembakan di Papua sudah berlangsung sejak 2004, tapi tidak ada satu pun yang berhasil diungkap kepolisian,” kata Ketua Komisi A DPRD Papua, Ruben Magai.

“Kalau memang pelakunya OPM, buktikan dengan menangkap para pelaku lalu menyeretnya ke pengadilan. Jangan hanya menuding tanpa pernah ada pembuktian,” ujar Magai.

Sebelumnya Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI M. Erwin Safitri mengatakan, pelaku penembakan pesawat Trigana Air kelompok separatis bersenjata OPM. “Itu ulah OPM. Siapa lagi kalau bukan mereka yang kerap membuat kekacauan di sana, dan ini sudah berulang kali,” kata Pangdam. (eh)