Polisi Selidiki Kebenaran Aksi dalam Video

Sumber :

VIVAnews - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah masih menyelidiki kebenaran aksi kekerasan yang terjadi di Asrama di Asrama Polisi divisi Kendaraan Taktis (Rantis) Samapta Paboya, Palu Sulawesi Tengah, yang terjadi pada tahun 2007 lalu.

"Kami masih menyelidiki kebenaran kasus tersebut sambil memintai keterangan korban dan pelaku," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Abubakar Nataprawira saat ditemui VIVAnews, Kamis, 19 Februari 2009.

Tidak hanya itu, polisi juga akan menyelidiki siapa orang yang sengaja menyebarluaskan rekaman video kekerasan sesama anggota Samapta Paboya, Palu. "Informasi Polda Sulteng, saat ini mereka tengah mencari orang yang sengaja menyebar video itu," ujar Abubakar.

Akibat perbuatannya yang dianggap memalukan, Polda Sulawesi Tengah juga sudah memberikan sanksi kepada lima anggotanya berupa hukuman fisik seperti lari keliling lapangan, push up, dan membersihkan kamar mandi.

Belum diketahui apa motif dari aksi bringas itu, sehingga korban yang sedang sakit pun tetap disiksanya dengan cara menempeleng, menendang serta membogemnya ke bagian perutnya berkali-kali. Setiap senior mendapat jatah giliran memukul Haidir hingga  tersungkur. 

Di rekaman itu terlihat dengan jelas, mereka memukul bukan hanya dengan tangan, bahkan sandal dan sepatu yang dikenakan sang senior itu dijadikan alat untuk memukul wajah juniornya. Dari audio, terdengar pukulan keras diikuti suara si junior yang kesakitan. Di selingi ancaman agar si junior tak menyebarkan infomasi pemukulan itu.

Kini perbuatan empat anggoat polisi sudah tersebar luas dan polisi masih mencari tahu motif dibalik kekerasan yang terjadi di Asrama Polisi.