Harga Ayam Naik, Inflasi Juli 0,7%

Daging Ayam Potong
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli sebesar 0,7 persen, sehingga inflasi selama setahun (year on year) sebesar 4,56 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) sebesar 2,5 persen.

Kepala BPS, Suryamin, menjelaskan, untuk inflasi inti pada Juli tercatat 0,54 persen dan inflasi inti year on year 4,28 persen.

Dari 66 kota yang masuk perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,17 persen dan Palu 1,86 persen. Inflasi terendah berada di Sibolga sebesar 0,11 persen.

Menurut kelompok pengeluaran, bahan makanan menyumbang inflasi paling tinggi yaitu 1,68 persen, makanan dan minuman 0,89 persen, dan perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar 0,16 persen. Bahan makanan pendorong inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 18,5 persen.

"Karena permintaan daging ayam yang tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga. Puncaknya pekan ketiga Juli," ujar Suryamin di kantor BPS, Rabu, 1 Agustus 2012.

Kenaikan daging ayam terjadi di 32 kota IHK. Bahan makanan lain pendorong inflasi yaitu beras, gula pasir (5,7 persen), daging sapi (3,2 persen), tahu (2,87 persen), dan tempe (2,86 persen). Kenaikan tahu dan tempe tertinggi terjadi di Depok, masing-masing 18 persen dan 14 persen.

"Kedua komoditas tersebut ikut andil karena kedelai yang langka," ujarnya.

Sementara itu, bahan makanan yang harganya justru turun yaitu bawang merah (-10 persen) dan cabai merah (-5,71 persen), karena banyaknya pasokan. (art)