Pertemuan Istiqlal Bukan Koalisi PKS-Golkar

Sumber :

VIVAnews – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Majelis Rasulullah di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin 9 Maret 2009, mengundang Jusuf Kalla dan Tifatul Sembiring beserta sejumlah tokoh politik senior. Hadirnya kedua tokoh telah menimbulkan tanda tanya apakah acara ini memang sengaja digagas untuk merapatkan barisan mereka.

“Saya tidak hadir sebagai pemimpin partai. kami hadir sebagai pribadi-pribadi, sebagai jamaah,” kata Kalla, Ketua Umum Partai Golongan Karya, dalam konferensi pers bersama di area Masjid Istiqlal usai peringatan Maulid Nabi.

Kalla tidak bersedia menanggapi lebih jauh tentang koalisi Partai Golkar dan PKS ini. “Saya tidak bicara politik (di acara peringatan Mulid Nabi,” kata Kalla.

Di tempat yang sama, Tifatul mengatakan pertemuan dengan Kalla di Istiqlal sama sekali tidak berkaitan dengan agenda politik. “Jadi ini tidak ada kaitan dengan koalisi. Hanya peringatan yang memang biasa dilakukan dalam setahun sekali,” kata dia.

Wacana koalisi dua partai ini belakangan mulai berhembus kencang. Apalagi setelah petinggi PKS sendiri menjodoh-jodohkan antara mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid menjadi pendamping Kalla di pemilihan presiden. Tidak lama setelah itu, Kalla bersedia hadir di forum diskusi internal PKS di DPP PKS, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut Habib Munzir al-Musawa, penyelenggara Dzikir Akbar dari Majelis Rasulullah, mengatakan acara ini tidak punya urusan dengan politik. Acara ini, kata dia, tujuannya untuk memberi pesan damai.

Acara peringatan Maulid ini sebenarnya mengundang semua pimpinan partai politik. Namun tidak semuanya bersedia hadir. Misalnya Presiden Susilo Bambang yudhoyono (Demokrat) dan MS Kaban (PBB). Yang hadir di antaranya Kalla, Tifatul, Sutiyoso, dan Hasyim Muzadi, Ketua PBNU.