PLN Padamkan 1.199 Gardu Listrik
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan sedikitnya 1.199 gardu listrik di beberapa daerah di Jakarta yang terkena banjir mulai kemarin, Kamis 17 Januari 2013.
Perseroan mengelompokkan gardu-gardu yang perlu dipadamkan aliran listriknya menjadi tiga bagian.
"Ada 1.199 gardu listrik yang kami padamkan hari ini," ujar Senior Manager Corporate Communication PT PLN, Bambang Dwiyanto, saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 18 Januari 2013.
Bambang menuturkan, jumlah gardu yang dipadamkan hari lebih banyak daripada kemarin. Kamis kemarin, PLN memadamkan 866 gardu listrik. Gardu-gardu yang dimatikan aliran listriknya adalah gardu-gardu kecil yang berada di pemukiman warga.
Sejumlah gardu kecil itu tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. PLN juga memadamkan gardu induk, gardu yang memasok listrik ke gardu-gardu kecil, seperti gardu yang ada di Gambir dan Muara Karang.
Menurut Bambang, pemadaman listrik ini bukanlah tanpa sebab. Sebab, PLN mengutamakan keselamatan warga. Di mana, air adalah penghantar baik bagi listrik. Jadi, saat terjadi banjir dan aliran listrik belum dipadamkan, kemungkinan orang tersetrum menjadi besar. "Nanti kalau tidak dipadamkan, ada yang tersetrum, PLN disalahkan," kata dia.
PLN, jelasnya, memadamkan gardu-gardu listrik yang sesuai dengan tiga kriteria. Pertama, gardu listrik yang terendam tapi daerah pasokan tidak terendam. Kedua, gardu listrik tidak terendam tapi daerah pasokan terendam. Ketiga, keduanya terendam air.
Bambang mengaku bahwa pemadaman listrik ini tentu saja menimbulkan keluhan dari masyarakat. Misalnya, mengeluhkan adanya pemadaman listrik di daerahnya, padahal daerah itu tidak terkena banjir. Bahkan, ada yang minta PLN menghidupkan aliran listrik saat dia hendak mandi. "Ada yang komplain begini: Pak, tolong hidupkan listriknya. Saya mau mandi. Kalau sudah selesai, listriknya boleh dimatikan lagi," tuturnya.
Tentu saja, dia mengatakan bahwa PLN tidak bisa memenuhi permintaan itu. PLN juga meminta pengertian kepada masyarakat agar bersabar dan mengerti alasannya demi keselamatan.
Bambang juga berpesan, gardu tidak langsung dinyalakan saat banjir sudah surut. Sebab, air lumpur yang menempel pada gardu harus dibersihkan, dikeringkan, dan diuji kembali. "Perlu satu hingga dua hari untuk membersihkannya," kata dia. (eh)